Kota Bima, Bimeks.- Ingin membumikan Eskonomi Syariah Pengurus Pusat dan Wilayah NTB, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)silaturrahmi di Kota Bima, Jumat (27/4). Kegiatan yang dihelat di masjid Baitul Hamid Penaraga itu, untuk memberi pemahaman tentang pentingnya prinsip ekonomi syariah.
Kepala Wilayah NTB, Bank Indonesia (BI), M Junaifin, mengatakan saat ini selalu mengajak semua pihak untuk menumbuhkan ekonomi syariah di NTB. Salah satunya mengajak perbankan syariah membuka cabang, termasuk di Bima. “Untuk itu hari ini saya mengajak dari bank Muamalat ke Bima, siapa tahu mau buka cabang,” katanya.
Dalam berbagai kesempatan sering melempar pernyataan. Mengapa bank syariah kurang berkembang di NTB, padahal mayoritas penduduknya muslim. “Silahkan tanya dulu kantongnya, dompetnya. Disimpan dimana isinya? Apakah di bank syariah atau bukan. Jika belum menyimpannya di bank syariah, maka itulah jawaban mengapa belum berkembangnya ekonomi syariah,” ujarnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan juga, kata dia, masalah keamanan. Karena itu akan menjadi jaminan bagi investor menanamkan modalnya. “Ketika kantor Bupati Bima dibakar, saya ditanya dari Jakarta. Apakah berefek di Mataram. Saya sampaikan Bima dengan Mataram itu jauh. Meski demikian efek terhadap ekonomi daerah pasti ada,” katanya.
Rektor IAIN Mataram, Prof Dr Lukmanul Hakim, mengatakan ekonomi syariah tidak hanya orientasi keuntungan, namun ada prinsip halal, keadilan dan kebersamaan. Itulah salah satu kemuliaan ekonomi syariah.
Asisten II Setda Kota Bima, H Syahrullah, SH, MH, menyambut baik kehadiran MES di Kota Bima. Masalah keamanan, telah menjadi prioritass Wali Kota Bima. Untuk itu kerap berkoordinasi terus dengan aparat keamanan.
Keamanan, kata dia, adalah jualan Pemkot Bima ke investor. Buktinya ada yang berminat mengelola tambang marmer di Kota Bima.
Hadir dalam pertemuan itu, semua bank yang ada di Bima. Tokoh masyarakat dan agama. Selain it terlihat juga, Ketua Penggerak PKK Kota Bima, Hj Marlina. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.