Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

FRMM Dinilai Sebagai Gerakan Pengklaiman

Aparat kepolisian saat berjaga aksi dari FRMM dan HMI di Polres Bima Kota.

Kota Bima, bimakini.com.- Pada bagian lain, Koordinator LASKAR KAHMI Muda, Sarjan, dalam pernyataan pers, Kamis, menyatakan  kehadiran kelompok aksi massa yang mengatasnakan masyarakat Mande I bentuk manipulatif atau pengelaiman yang dilakukan oknum yang cacat secara organisasi. Satu  di antara yang mengatasnamakan kader HMI adalah Jaidun, sudah dipecat karena telah menggadaikan Nilai Dasar Perjuangan HMI demi kepentingan pribadinya.

Mengenai upaya perdamaian yang disuarakan dalam isi orasinya yang dimediasi oleh Pemerintah Kelurahan Mande, dinilai Sarjan, pembohongan publik karena perihal surat itu silaturahmi, bukan perdamaian. Itu pun tidak jelas menjabarkan agenda pertemuan dan apa yang mau dibahas. HMI Bima mendapat undangan pukul 12.00 Wita, sedangkan pertemuan pukul 13.00 Wita di kantor Kelurahan Mande.

Katanya, saat mengelarifikasi kepada Lurah Mande, Suaeb, malah mengarahkan kepada Amirudin, orator aksi yang mengatasnamakan masyarakat Mande I. Saat ditanya tujuan pertemuan, Lurah tidak mampu menjelaskannya. Alasannya pertemuan itu dihelat, karena mengaku didatangi oleh sekelompok orang pada dini hari agar segera mengadakan pertemuan dengan kader HMI Bima.

“Sehingga kader menilai, pertemuan tersebut sebagai upaya untuk mengadudomba HMI dan sekelompok masyarakat Mande I oleh oknum preman,” katanya.

Dikatakannya, mengenai pembakaran inventaris untuk kegiatan keagamaan, atribut HMI, dan bendera Merah-Putih  serta penganiayaan beberapa kader pada 30 Maret 2012,  menjadi tuntutan utama  agar segera diproses secara hukum karena sudah diserahkan kepada aparat Kepolisian.

Dia menilai, kinerja aparat lambat menangkap para pelaku yang sudah tertandai mukanya dalam sorotan video yang sudah diserahkan Kepada aparat kepolisian sebagai barang bukti keterlibatan beberapa oknum preman.  

Katanya, Laskar KAHMI Muda mengimbau masyarakat, khususnya Mande I, agar tidak terprovokasi oleh kepentingan preman dan oknum pejabat yang ingin menjadikan Mande I sebagai tameng untuk menutupi tindakan pelanggaran hukum.

“HMI dan masyarakat selama ini cukup rukun dan tenteram dalam kehidupan sehari-harinya, baik sebelum tragedi penyerangan maupun sampai sekarang,” katanya. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait