Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Pak Maman Ingin Rasakan Hamil Tua

Oleh: HM Nasir Ali

Pak Maman punya cara tersendiri untuk menyayangi istri tersayang. Dia tak hanya mengepresikan kecintaannya dengan lisan penuh rayu nan manja, tetapi dipraktikan dengan perbuatan nyata. Bagaimana susahnya seorang istri menanggung beban berat hamil muda hingga hamil tua sembilan bulan sepuluh hari. Apalagi, istrinya baru merasakan mengandung anak mereka yang pertama.

Kehamilan itu, tak bisa dipungkiri karena ulah sang suami yang sengaja menyimpan benih agar kelak terlahir seorang anak sebagai buah cinta kasih, penyejuk mata bagi kedua pasangan suami istri itu.  Suatu ketika  Pak Maman bangun malam, tepat ketika istrinya tidur telentang, tanganya mengelus pelan perut istrinya yang hamil tua sembari mendekatkan telinganya untuk mendengar gerakan kaki anaknya. Dia tak menyadari air bening menetes pelan pada kedua pipinya. Dia bangun shalat tahajjud dan berdoa semoga istrinya dapat melahirkan anak mereka dengan selamat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Karena merasa iba pada perjuangan istrinya, Pak Maman pagi-pagi sekali berangkat ke kebunnya mengambil dua biji buah kelapa tidak jauh dari rumahnya. Istrinya sempat nanya untuk apa buah kelapa itu, padahal istrinya tidak membutuhkan buah kelapa. Namun, dengan kain batik milik istrinya, Pak Maman mengikat dua biji buah kelapa muda itu dalam perutnya, lalu mengenakan pakaian.

Meski ulah aneh itu ditentang oleh istrinya, Pak Maman tidak peduli. Dengan perut buncit seperti seorang ibu hamil tua, Pak Maman mulai sibuk memasak, lalu menyiapkan sarapan pagi buat istri dan dirinya. Pokoknya, seluruh pekerjaan rumah pagi itu dilakukan dengan ikhlas dan telaten oleh Pak Maman, meski istrinya hanya menatap bingung menyaksikan ulah suaminya. Bahkan, istrinya merasa malu pada tetangga dan warga sekitar yang menyaksikan ulah menggelikan itu.

Beberapa warga Desa Tonggo Risa Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, heboh menyaksikan ulah ustaz yang biasa ceramah keliling kampung di Kota dan Kabupaten Bima. Bahkan, banyak warga menganggap ustaz sudah kerasukan syetan. Apalagi menyaksikan seorang ustz berulah seperti seorang perempuan, jelas tidak sesuai aturan agama.

Tidak hanya itu, Pak Maman kerap keluar masuk jamban (WC) buang air kecil maupun air besar. Keanehan mendadak itu, bukan saja memusingkan istrinya, tetapi banyak tetangga yang menganggap ustaz tidak waras alias sudah gila.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Namun, kelakuan ustaz itu hanya berlangsung dua jam lebih. Anehnya, usai berulah seperti itu, Pak Maman memeluk istrinya dan memohon maaf dengan iba. Apalagi, selama kehamilan istrinya kerap melakukan dosa dan kesalahan. Sok perintah meski kondisi istrinya terlihat payah karena sedang hamil tua.

“Saya tobat dan tak akan mudah memarahi istri, apalagi saat istri saya sedang hamil tua. Bayangkan, saya hanya mampu bertahan dua jam lebih ingin mengetahui bagaimana susahnya istri saya melayani saya,” ujarnya kepada istri dan tetangga yang menyaksikan ulah dagelan Pak Maman.

Dia mengaku hanya mampu bertahan selama dua jam lebih. Hal yang paling sulit dirasakan saat buang hajat. Betapa susahnya duduk dalam kondisi perut yang buncit seperti orang hamil. Bagaimana dengan istri yang mampu menahan kesulitan selama sembilan bulan sepuluh hari?

Pak Maman berjanji tidak akan berlaku zholim terhadap istrinya, apalagi sudah merasakan sendiri kesulitas istrinya. Dia akan mengulurkan pertolongan kepada istri yang melayaninya, merawat dan menjaga anak-anaknya kelak. Sebagai seorang penceramah jangan hanya pandai berucap, tetapi merasakan pahit getirnya perjuangan seorang istri. (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

                                                        Penulis adalah wartawan Harian Bimeks

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait