Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Transparansi dan Kejujuran UN mesti Dijaga

Bima, Bimakini.com.- Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK saat ini sedang dihelat secara nasional. Sejumlah warga mengharapkan agar pelaksanaan UN dilakukan transparan  dan mengedepankan kejujuran. Aspek ini penting agar untuk menyelamatkan pendidikan ke depan.

Warga Kota Bima, Hidayat, mengatakan dari informasi yang didengarnya proses pelaksanaan UN tahun ini relatif ketat sehingga tidak ada kejadian luarbiasa yang muncul ke permukaan. Sebagian siswa merasakan kesulitan karena paket soal berbeda setiap ruangan. Dia mengharapkan aspek transparansi dan kejujuran dikedepankan karena akan membangun karakter pendidikan secara kuat.

Katanya, jika pelaksanaan ketat,  maka akan berguna bagi karakter siswa ke depan. Mereka akan memahami makna perjuangan dan kerja keras. Selain itu, akan memotivasi pihak sekolah dan orangtua dalam mengajarkan serta mengawasi. “Kita harapkan seperti itu, selama mereka mungkin ogah-ogahan karena ada yang membantu,” katanya di Mpunda, Senin lalu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Warga Kabupaten Bima, Ida, mengatakan informasi yang didengarnya dari para pengawas pelaksanaan UN tahun ini relatif ketat sehingga kurang memungkinkan terjadi penyimpangan. Dia mengharapkan siswa mampu melewati ujian itu dan hasilnya maksimal.

Dia menilai, selama ini upaya guru dan pihak sekolah sudah maksimal membekali dan menyiapkan siswa. Selain itu, melanjutkannya dengan berdoa dan berzikir masal. “Usaha manusia akan lebih sempurna  jika terus mengharapkan bantuan Allah atau bertawakal,” katanya.

Katanya, dari kesulitan yang diakui sebagian siswa, diharapkan pencapaiannya memenuhi target. Namun, jika tidak, maka aspek yang penting adalah keseluruhan proses sudah dilakukan secara jujur dan transparan. (BE.12)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait