Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Calon Sekda harus Bisa Mengaji!

Kota Bima, Bimakini.com.-   Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhamadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, MPd.I, meminta calon Sekretaris Daerah (Sekda) tidak hanya pintar dalam hal pengelolaan administrasi, namun yang paling penting juga bisa mengaji. Syarat kepangkatan dan jabatan bersifat aturan saja, namun aspek paling penting bisa memenuhi syarat untuk umat.      

 Dikatakannya, Sekda merupakan jabatan sentral, karena akan menduduki jabatan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Bima. Jika Ketua Umum LPTQ hanya bisa administrasi, namun tidak bisa mengaji, aneh. Bagaimana seorang Ketua bisa melaksanakan fungsinya, sedangkan tidak bisa mengaji.

“Aneh kalau Ketua Umum LPTQ Kota Bima tidak bisa mengaji, bagaimana dia bisa memimpin anggota yang bisa mengaji sementara dirinya sendiri tidak bisa mengaji, idealnya seorang Sekda harus memenuhi syarat bisa membaca Quran,” ujarnya, Rabu (30/5), di kampus setempat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    Nasaruddin mengatakan Kepala Daerah harus menguji kelayakan para calon dalam hal mengaji. Tidak hanya itu, pengembangan Quran di Kota Bima bergantung pada Ketua LPTQ, karena peranan lembaga itu menyiapkan kader sangat berarti.

     Dia menyarankan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima harus bisa menunjukan kepada rakyat bahwa program Pembumian Quran dan Magrib Mengaji memang dimulai dari jajaran pemerintah. Beberapa hari lagi MTQ tingkat Kelurahan di Kota Bima akan berakhir, sedangkan MTQ antar-Pegawai Negeri Sipil hingga saat ini belum dilaksanakan.

     Menurutnya, sangat disayangkan Kepala Daerah setiap kunjungan kerja atau pada kegiatan pembukaan MTQ di tingkat Kelurahan berharap kepada masyarakat dalam  beberapa program keagamaan, sementara dalam tubuh pemerintah tidak dilaksanakan. Idealnya, segala bentuk program yang merakyat harus diterapkan pada internal baru dikampanyekan  pada rakyat. “Sangat bagus program itu untuk rakyat, kami sebagai rakyat menyambut baik dan mendukungnya. Namun, idealnya dimulai dulu dari pihak yang melahirkan program,” ujarnya.

   Dia menginginkan saat menjaring figur Sekda dan CPNSD, mengaji bisa dijadikan syarat. Seperti yang dipidatokan Wali Kota Bima bahwa mengaji diharapkan menciptakan generasi yang tidak korup. “Kalau begini harapan Wali Kota seharusnya yang diutamakan adalah jajarannya,” ujarnya. (BE.18)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.-   Sekretaris Daerah (Sekda) Dompu, H Agus Bukhari, SH, MSi, Rabu (21/09), bereaksi datar saja terhadap isu adanya surat pembatalan kelulusan 134 CPNS...

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Program pemberian tunjangan profesi menjadi sorotan 3,7 juta guru di Indonesia. Hal itu setelah munculnya kabar akan dihapuskan oleh Mendikbud Muhajir Effendy....

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.-Sekitar 58 desa di Kabupaten Bima akan menggelar pemilihan kepala desa (kades) secara serentak. Momen Pilkades harus dipandang sama dengan Pemilihan Kepala Daerah...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Pemuda diharapkan meningkatkan wawasan kebangsaan, juga sebagai elemen menjaga harmoni kehidupan bangsa. Saat ini, banyak yang bisa memengaruhi cara berfikir dan bertindak...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Putarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial dan kebangsaan, berpotensi menimbulkan disharmoni. Bahkan pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur agama dan budaya lokal bangsa...