Kota Bima, Bimakini.com.- Final kejuaraan balap sepeda yang diselenggarakan PLN Cabang Bima, Rabu (30/5) sore berakhir ricuh. Sejumlah warga terlibat dalam bentrokan fisik di arena balapan. Pemicunya persoalan sepele. Sebagian warga tidak terima diejek oleh pebalap yang memenangkan lomba.
Awalnya, memang sempat terjadi perselihan karena pebalap yang diduga warga Kelurahan Lewirato melontarkan ejekan kepada pebalap lainnya dan para pendukungnya, tetapi tidak terlalu meluas. Namun, ejekan itu kembali berlanjut saat balapan berikutnya sebagai penentu.
Akibatnya, emosi warga terutama dari keluarga pendukung pebalap yang kalah yang diduga dari Kelurahan Nae tidak terkontrol lagi. Tanpa bisa dibendung lagi, mereka langsung turun ke arena balapan dan berniat mengeroyok pebalap tersebut. Namun, aksi itu mendapat perlawanan dari warga dan keluarga pebalap yang juara.
Kericuhan meluas hingga tidak dapat terkendali. Warga saling mengejar hingga keluar arena dan jalan raya. Aparat Kepolisian dan panitia seksi pengaman tidak mampu mengendalikan suasana itu karena kalah jumlah dengan ratusan warga yang terlibat bentrok.
Satu warga yang belum diketahui identitasnya terlihat diamankan oleh anggota Kepolisian saat kericuhan terjadi karena diduga memrovokasi. Perlahan warga membubarkan diri setelah AKP Dahlan mengimbau melalui pengeras suara.
“Kericuhan ini hanya dipicu karena saling ejek dan yang lain tidak menerimanya, kalau sudah begini sulit kita mau adakan lomba lagi,” ujar Bambang, Ketua Panitia.
Meski begitu, penyerahan hadiah kepada semua pemenang tetap dilanjutkan hingga Magrib, karena seluruh ajang dan kelas lomba sudah diselesaikan. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
