Bima, Bimakini.com.- Sebanyak empat kelompok ternak di Kabupaten Bima mendapatkan bantuan masing-masing 35 ekor kambing dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima. Bantuan itu dalam bentuk program padat karya produktif budidaya ternak kambing.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Bima, Drs. Ishaka, mengatakan program pemberdayaan masyarakat itu sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2005, tetapi saat itu melalui program pembukaan jalan ekonomi desa dengan kegiatan padat karya. Namun, mulai tahun 2012 dalam bentuk program padat karya produktif melalui budidaya ternak kambing.
Pada tahun ini, jelasnya, ada empat kelompok yang mendapatkan bantuan pemberdayaan masyarakat itu yakni Desa Teke Kecamatan Palibelo dan kelompok Tureli Nggampo Desa Kombo Kecamatan Wawo diserahkan masing-masing 35 ekor kambing. Rinciannya 28 ekor betina dan 7 ekor pejantan. Pada bulan Juli mendatang dua kelompok lagi dari Desa Ngali Kecamatan Belo dan salahsatu di Kecamatan Bolo.
Paket bantuan sarana dan paket ternak kambing itu, kata Ishaka, masing-masing setiap kelompok mendapatkan dana senilai Rp32 juta dalam bentuk kambing dan pengadaan kandang senilai Rp26 juta/kelompok. Dalam pembuatan kandang masyarakat diupah sebesar Rp45 ribu untuk ketua kelompok dan Rp40 ribu bagi anggota yang bekerja selama 15 hari kerja setengah hari dengan jumlah maksimal 80 pekerja.
Bagi tukang kayu, katanya, disiapkan empat orang masing-masing kelompok dengan upah senilai Rp50 ribu/hari. Namun, untuk kepemilikan ternak hanya 10 orang setiap kelompok dan tidak bisa dibagi-bagikan. “Karena ini menjadi ternak miliki mereka dan untuk mereka kita harapkan dijaga agar kelak bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya di kantor Desa Kombo Wawo, Kamis (10/5).
Pelaksanaan program itu, terangnya, mulai dari tahap survai lokasi, sosialisasi kegiatan, pengerjaan hingga pembekalan kelompok. “Pembekalan teknis dilakukan oleh Dinas Peternakan agar kelompok terus meningkatkan kemampuan teknis beternak dengan baik dan dapat meningkatkan ekonomi mereka,” katanya.
Program tersebut, kata dia, baru pertama dilaksanakan, tentunya harus didukung mulai dari RT, RW, Kepala Dusun hingga Kepala Desa. Oleh karena itu, perlu ada kebersamaan karena kelak yang mendapatkan program ini bukan saja anggota kelompok, tetapi juga masyarakat sekitar. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.