Kota Bima, Bimakini.com.- Nurlailah, meraih juara umum perorangan pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kelurahan Paruga yang ditutup Kamis (24/5) malam. Nurlailah meraih nilai tertinggi 197,5 dari seluruh golongan pada cabang tilawah yang dilombakan. Putusan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Hakim Nomor 03/DH-MTQ/V/2012.
Untuk juara umum RT/RW diraih RW 01. Juara pertama golongan tartil masing-masing diraih Rialurrahman dan Atika Sari Dewi, golongan kanak-kanak diraih Andi Miftahuddin dan Mutmainnah.
Golongan remaja juara pertama diraih Muhammad Al-Gifary dan Nurwahidah, golongan dewasa masing-masing diraih Idris dan Nurlailah.
Ketua panitia penyelenggara, Yunhendra, mengatakan MTQ tingkat Kelurahan Paruga sangat berbeda, karena seluruh Ketua RT dan RW diharuskan mengikutinya. Seluruh RT/RW secara bergantian melantunkan ayat-ayat Allah untuk memotivasi masyarakat memelajari Quran. Bukan hanya untuk mengikuti lomba, namun sebagai bekal dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Tidak hanya itu Pelibatan Ketua RT dan RW itu untuk mewujudkan program Pembumian Quran dan Magrib Mengaji. “Kami sengaja melibatkan RT/RW sebagai peserta agar masyarakat mengetahui bahwa membaca Quran tidak mengenal usia,” ujarnya Kamis (24/5) melalui telepon seluler.
Berkaitan peserta yang meraih juara pertama dan akan mewakili Paruga pada tingkat Kecamatan, Yunhendra mengatakan panitia bersama Pemerintah Kelurahan dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Paruga sudah menyiapkan dana pembinaan.
Dia mengaku seluruh peserta sejak sekarang akan dibina agar bisa tampil maksimal pada MTQ tingkat Kecamatan yang dihelat Juni mendatang.
Koordinator Dewan Hakim, Drs. Furkan, mengingatkan kepada peserta bahwa MTQ bukan ajang meraih juara, namun media untuk mengevaluasi sejauhmana capaian pembelajaran Quran. “Juara bukanlah segala-galanya, melainkan awal terus berpacu memelajari ilmu Quran,” katanya.
Furqan menginginkan seluruh peserta yang akan mewakili Paruga terus mengasah kemampuan membaca Quran, bukan disiapkan mengikuti MTQ namun sebagai ilmu. Jika belajar hanya untuk mengikuti MTQ saja, ilmu yang diperoleh sifatnya hanya sementara. Namun, jika sebagai ilmu dan bekal sifatnya permanen. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.