Bima, Bimakini.com.- Regu Qasidah rebana klasik tingkat dewasa Kabupaten Bima jawara pada Festival Qasidah Visit Lombok-Sumbawa 2012 Provinsi NTB yang digelar di Taman Budaya Kota Mataram 10-12 Mei. Keberhasilan regu qasidah dari Wawo duta Kabupaten Bima itu diraih setelah menyingkirkan beberapa daerah di NTB. Juara II diraih Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Juara III Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Tidak hanya itu, vokalis terbaik diraih Muzdalifah H M Yacub dan juara III tingkat remaja juga dari Kabupaten Bima. Untuk regu kasidah terbaik tingkat remaja diraih duta dari Kota Mataram disusul Kota Bima, dan Kabupaten Bima. “Kita bersyukur paling banyak meraih juara dalam festival bergengsi itu. Apalagi, tiga kategori penilaian tersebut bisa meraih juara,” ujar pembina regu Kasidah Klasik Kabupaten Bima, Minarni, Ama. Pd, di Kota Bima, Senin (14/5).
Regu kasidah itu, kata dia, setelah meraih juara tingkat Kabupaten Bima April lalu, terus menggenjot dengan berbagai latihan, terutama kekompakan tim dan penguasaan lagu pilihan. Apalagi, regu kasidah klasik terdiri dari 11 orang. Mereka adalah Dian Nailufar, Yuni Novalini, Desi Puspitasari, Fauziah, Hardiatun. Selain itu, Emiyat sebagai penyanyi, Lilis, Nuryanti, Muslimah, Nurhayati, dan Atik. Mereka kompak menyanyikan tembang “Salamin Baid” dengan fariasi yang diatur dengan baik.
Dengan keberhasilan itu, kata dia, tim regu kasidah Kabupaten Bima berhak mewakili Provinsi NTB pada lomba qasidah rebana tingkat nasional yang digelar di Jakarta atau di Kalimatan Timur September mendatang.
Hal senada dikemukakan pelatih regu Kasidah Kabupaten Bima, Hj Niswati. Keberhasilan regu kasidah itu sebuah suprais buat pembinaan kesenian di Kabupaten Bima, termasuk seni kasidah rebana klasik yang baru dua tahun terakhir ini dilombakan di NTB. Tahun lalu tim Kabupaten Bima tembus tingkat nasional, meski meraih juara harapan dalam lomba kasidah kolaborasi. “Momen itu penting untuk meningkatkan apresiasi seni budaya di Provinsi NTB. Apalagi, Pemerintah NTB sedang menggaungkan Visit Lombok-Sumbawa 2012,” katanya.
Dia berharap dengan keberhasilan itu dapat meningkatkan semangat dan perhatian pemerintah daerah terhadap keberadaan seni budaya, termasuk kasidah klasik. Apalagi, di Kabupaten Bima dan Kota Bima sarat dengan seni budaya bernuansa Islam. “Ke depan perhatian terhadap seni budaya itu lebih ditingkatkan lagi, sehingga produk seni di NTB dapat menjadi ikon dalam menggenjot pariwisata. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.