Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST, mengingtakan, tujuan penyelenggaraan MTQ secara berjenjang bukan hanya untuk mencari para juara, tetapi yang lebih penting wahana untuk mengukur sejauhmana hasil pencapaian pembinaan qari dan qariah serta pembinaan baca-tulis Al-Quran pada anak-anak.
“Dengan hasil yang diraih masing-masing kontingen, ke depan kita dapat memetakan arah pembinaan anak dan para generasi muda agar program membumikan Al-Quran berhasil dan pada saat yang sama membangun tradisi sebagai juara umum pada setiap penyelenggara MTQ tingkat Provnisi Nasional dan Internasional,” harapnya.
Bupati mengimbau semua pihak mengerahkan segenap pikiran dan tenaga agar memertahankan kejayaan sebagai daerah yang melahirkan qari dan qariah andal. Mengenai program Pembumian Al-Quran, dia mengimbau para Camat dan pengurus LPTQ terus menggiatkan pembinaan baca-tulis Al-Quran sejak dini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bima, Drs. H. Masykur mengaku duta masing-masing kecamatan bertambah, terutama Monta. Demikian juga Wera dan Langgudu, meskipun masih didominasi Sape, Bolo, Woha, dan Wera. Perkembangan kedua adalah lahirnya qari dan qariah baru yang mampu yang melewati senior pada MTQ sebelumnya.
“Mudah-mudahan dengan program Pembumian Al-Quran dan pembinaan yang lebih intensif hasil yang diraih semakin membanggakan,” katanya.
Katanya, hadiah bagi qai dan qariah terbaik setiap tahun meningkat, misalnya tahun ini untuk golongan haflah Al-Quran 5 juz mendapat hadiah sepeda motor yang sebelumnya belum pernah diberikan. Total anggaran pada MTQ ke-25 mencapai Rp714 juta, Rp401,3 juta di antaranya untuk hadiah dan sisanya insentif Dewan Hakim dan lain sebagainya.
Diakuinya, sumber dana berasal dari swadaya masyarakat senilai Rp122 juta, belum termasuk sumbangan dari anggota DPR RI. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.