Bima, Bimakini.com.- Hingga saat ini,Bima dan daerah sekitarnya masih dilanda cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan angin kencang. Kondisi tersebut mengganggu lalulintas angkutan laut,termasuk jalur antar-selat. Akibatnya, sejumlah penumpang kapal mengeluh.
Penumpang kapal penyebrangan Sape-Sumba, Denis, mengaku, akibat cuaca buruk, mobilitasnya terhambat beberapa hari karena gelombang tinggi. “Saya terpaksa menunda perjalan pulang ke Sumba, karena pihak perusahaan angkutan juga menerapkan buka-tutup, karena sewaktu-waktu tinggi gelombang berubah-ubah,” katanya melalui telepon seluler, kemarin.
Pegawai Pemerintah Daerah (Pemda)Sumba Barat ini, mengaku,sebenarnya hendak ke Bima. Namun, karena cuaca tidak menentu terpaksa menunda rencana itu. “Dua pekan lalu,istri saya yang pulang ke Bima terpaksa tunda kembali ke Sumba,karena tidak ada kapal yang jalan. Kami sih berharap agar peran BMKG bisa maksimal,” harap pria kelahiran Sape ini.
Kekuatiran terhadap cuaca buruk, juga memaksa sejumlah warga lain menunda perjalan ke luar daerah. “Sebenarnya ingin berangkat ke luar daerah, tapi kayaknya cuaca masih belum bersahabat. Jadi, lebih baik menunda dulu berangkat ke Jawa,” ungkap Ratih, warga Kabupaten Bima.
Pada bagian lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima,merilis informasi ketinggian gelombangdi perairan Utara dan Selatan Bima mencapai antara 1,25 meter-1,5 meter.(BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.