Seperti rencana awal, di Lakey BBL mengagendakan beberapa acara santai. Pelepas lelah setelah mengayuh sepeda dalam durasi waktu membosankan bagi yang tidak terbiasa bersepeda. Diantara mereka, tidak ada yang cidera dan tidak ada yang mengeluh sakit. Hanya sedikit pegal pada bagian betis, karena otot kencang.
Usai membasuh badan pada tempat permandian masing-masing, segar dan sejuk terasa. Kelelahan tadi, seolah sirna seketika. Anggota BBL menyongsong agenda santai selanjutnya, yakni acara membakar ikan, malam hiburan dengan memutar tayangan Lamba Rasa dan tour-tour yang pernah diliput Bima TV.
Menjelang Magrib, sejumlah keluarga para biker mulai berdatangan di Ani Lestari Camp. Menyusul sejumlah biker lainya yang tidak sempat bersepeda bareng menaklukkan Bima-Lakey, karena terbentur dengan pekerjaan dan perkuliahan. Termasuk beberapa biker wanita, terlihat berdatangan saat itu.
Nuansa jingga mentari sore, perlahan menepis. Menyelinap di balik pegunungan sebelah barat, makin sirna tertutup awan tebal. Senja pun berganti malam.
Udara terasa makin dingin kala itu, terlebih ketika angin laut tak pernah berhenti meniup. Namun, suasananya terasa indah di bawah temaram bulan dan desiran ombak yang terus memecah kesunyian malam. Anggota BBL sibuk mengibas bara untuk perapian puluhan ikan laut berukuran jumbo. Sembari berfoto ria, memanfaatkan momen kebersamaan sambil bersenda gurau. “Tour kali ini sungguh mengesankan,” ungkap Novi.
“Hhhhhmmmmmmmm…gurih, uenak tenaaan…..,” begitulah gumam biker, Ilham, chief dadakan saat meramu dan membakar ikan di atas bara api yang menyalak. Setelah semuanya siap saji, anggota BBL dan keluarga pun berkumpul. Berdoa bersama, lalu menyantap.
Sejurus kemudian, acara santai selanjutnya digelar di taman tengah Ani Lestari Camp. Pemutaran tayangan Lamba Rasa dan tou-tour yang pernah diliput oleh kru Bima TV. Sebelum tour kali ini, BBL telah menaklukkan beberapa wilayah dalam tour sepeda. Tour awalnya adalah menaklukkan Kota Bima-Sape. Kemudian menaklukkan Lelamase, Madapangga, Madaprama Dompu, Kabanta, Ndano Nae, Ngali dan lainnya.
Bagi biker Abdi, bila dibandingkan tantangan medannya, rute Kota Bima-Lakey masih mendingan dibanding medan ke Kabanta atau Ndano Nae Kota Bima. Terjal, bebatuan, liat, dan berlubang. Hanya jarak dan banyak kelokkan yang membuat medan Kota-Bima Lakey, cukup menantang. “Tapi, alhamdulillah kita sudah tuntaskan tour yang tertunda ini,” katanya.
Malam makin larut, anggota BBL dan keluarga pun istirahat. Menjemput agenda selanjutnya Minggu pagi, yakni pengambilan gambar acara Lamba Rasa di Desa Nanga Doro. Beberapa kilometer ke selatan Lakey Beach. Beberapa jam menuntaskan agenda terakhir itu, BBL pun kembali ke Bima. Dari Lakey, sepeda diangkut ke mobil hingga perbatasan Dompu-Bima. Dari tempat itu, beberapa biker kembali mengayuh sepeda hingga Kota Bima.
“Selanjutnya kita rencanakan tour ke Kolo tembus Wera,” ungkap Budi Prabowo. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.