Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Protes Dana FKS, Kantor Desa Kalampa Disegel

Bima, Bimakini.com.-  Sejumlah pemuda dan mahasiswa asal Desa Kalampa Kecamatan Woha menyorot transparansi penggunaan dana Forum Keserasian Sosial (FKS) senilai Rp114 juta untuk desa setempat, Senin  (11/6) lalu. Mereka pun menyegel kantor desa itu.

Mereka menyorot kejelasan penggunaan anggaran dari Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Kabupaten Bima itu. Sebelumnya, massa memblokir jalan di depan kantor desa tersebut.

Aksi pemblokiran jalan menyebabkan arus lalulintas pada jalur tersebut macet.   Sejumlah warga yang keberatan dengan aksi itu mengamuk dan  ingin membubarpaksa. Aksi saling kejar antara kedua belah pihak pun tidak terelakkan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Aksi tidak meluas karena anggota Polres Bima Kota Kabupaten yang berjaga langsung mengamankan lokasi. Arus lalulintas dialihkan ke jalur alternatif.  Massa yang tidak puas melampiaskan dengan membakar ban bekas.

Di lokasi tersebut terlihat Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Abdul Wahab, SH. Namun, mereka enggan mendengarkan pernyataan Kadis Sosial, karena menurut mereka yang mengetahui penggunaan anggaran tersebut adalah Sekretaris Desa Kalampa. 

Dalam orasinya, wakil massa meminta FKS transparansi dalam penggunaan anggaran tersebut. Pemerintah desa dan BPD Kalampa didesak segera  bersikap tegas tentang persoalan FKS  itu.

Sayangnya, Sekretaris Desa Kalampa yang hendak dimintai klarifikasi berkaitan dengan penggunaan dana yang diprotes itu tidak berada di tempat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 Demo masalah penggunaan anggaran FKS itu tidak hanya terjadi di Kalampa. Di Desa Dadibou pun ikut melakukan aksi dengan tuntutan yang sama pula. Mereka menyorot penggunaan anggaran FKS senilai Rp114 juta yang dialokasikan ke desa itu. Dana FKS merupakan anggaran untuk desa yang kerap terjadi konflik.

Melalui anggaran tersebut diharapkan dapat menjalin hubungan silaturrahmi antarmasyarakat sehingga tidak terjadi konflik berkepanjangan.

“Anggaran itu digunakan untuk penerangan, pengadaan air bersih, pembuatan MCK, pembuatan tugu FKS dan membuat kegiatan atau silaturrahmidengan desa yang kerap terjadi konflik,”jelas Adhy,koordinator lapangan aksi di perempatan Godo Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima. 

Massa  sempat menyandera satu unit mobil dinas. Namun, kendaraan tersebut dibebaskan oleh anggota Kepolisian yang berjaga di lokasi itu. Hingga aksi mereka berakhir, tidak satu pun perwakilan dari pemerintah desa Dadibou yang menemui massa aksi. (BE.20)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.- Sejumlah peserta lomba lari 10 Km protes ke panitia. Mereka tidak terima penentuan juara Putra dan Putri digelar oleh Dinas Pendidikan Pemuda...

Pendidikan

Bima, Bimakini– Proses penerimaan siswa baru di Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Pembina di Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima, dikeluhkan  oleh calon wali murid. Masalahnya dipicu...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kantor Perusahaan Daerah (PD) Wawo  kembali dipalang  oleh karyawannya sendiri, Senin (10/07/2017) lalu. Pemalangan  kedua ini setelah sebelumnya ada indikasi ketidaktransparanan keuangan perusahaan. Motifnya karena karyawan  sudah...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Perhelatan Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima dimulai tanggal 23 Maret hingga 13 April 2017. Diawali di Desa Mawu Kecamatan Ambalawi dan berakhir...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Penguasaan lahan Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kecamatan Madapangga, kini ada titik terang. Pemerintah  Kabupaten Bima...