Kota Bima, Bimakini.com.- Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima diduga mengambil uang perjalanan dinas bernilai belasan juta rupiah untuk kepentingan kunjungan dan studi banding di Batam. Masalahnya, mereka tidak berangkat atau tidak berada di tempat tujuan. Di antara nama yang disebut-sebut tidak berangkat itu politisi Partai Golkar, Subhan M. Nur, SH.
Informasi tidak sedap yang menerpa lembaga legislatif itu dihimpun dari sumber orang dalam yang meminta nama dan identitasnya tidak disebut.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat DPRD Kota Bima, Wahyudin, SH, yang dihubungi enggan menanggapi lebih banyak, teruma saat menyinggung nama Subhan. Hanya saja, diakuinya, sebanyak 25 anggota DPRD Kota Bima memang sesuai agenda berangkat ke Batam Sabtu (23/6) lalu hingga Kamis (28/6) ini.
Diakuinya pula, mereka masing-masing telah mengambi uang untuk biaya perjalanan ke Batam untuk melihat pembangunan yang akan diadopsi di Kota Bima. Namun, sejumlah anggota DPRD itu tidak sampai tujuan. Di antaranya Mahlan yang hanya sampai di Mataram saja lalu pulang kembali, karena alasan sakit.
Staf Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Kota Bima, Siti Asmah, yang dihubungi juga enggan berkomentar dan membeberkan nama beberapa anggota DPRD Kota Bima yang diduga tidak berangkat, tetapi mengambil uang perjalanan. Begitu pun saat ditanyakan nama Subhan.
“Sebaiknya tanyakan langsung saja kepada pimpinan Dewan”, ujarnya melalui telepon seluler, Rabu siang.
Menanggapi isu miring itu, politisi Partai Golkar, Subhan M. Nur, SH, yang juga disebut tidak berangkat membantahnya. Diakuinya, memang telah mengambil uang dan berangkat sesuai tempat tujuan. Namun, hanya selama tiga hari saja di Batam dan pulang lebih awal sebelum jadwal kunjungan itu berakhir.
“Saya berangkat dan tiga hari ada di Batam,” terangnya melalui telepon seluler sambil menginformasikan jika dirinya saat ini sedang berada di Surabaya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.