Bima, Bimakini.com.- Forum Mahasiswa dan Pemuda Samili (FMPS) menyorot kondisi pasokan air PDAM di wilayah itu, Senin (11/6) lalu. Beberapa tahun terakhir, khusus di Samili, terjadi kekurangan air bersih. Pihak PDAM Woha dianggap tidak serius menanganinya.
Saat itu, mereka menyandera mobil dinas EA 9650 X milik Dinas Peternakan Kabupaten Bima. Selain itu, menyandera satu unit Mobdis EA 7 R milik Pemkab Dompu. Namun, tidak berlangsung lama dan melepasnya.
Koordinator lapangan aksi, Shalisi, mengatakan meski kerap berdemonstrasi dan mendatangi pihak PDAM, namun hingga saat ini persoalan kekurangan air tersebu belum juga mampu diatasi oleh pemerintah.
“Masalah kekurangan air ini sudah sering kami suarakan, bahkan kami dengan cara baik-baik mendatangi pihak PDAM, tapi sampai sekarang belum juga ada solusi atas persoalan ini, mau sampai kapan kami harus seperti ini,” katanya.
Saleh, orator aksi itu, kecewa terhadap sikap pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bima telah mengabaikan Samili. Hal itu terbukti dari sikap pemerintah yang tidak peduli persoalan kekurangan air di wilayah itu. “Jangan anaktirikan kami, apa kurangnya kami. Kami selalu mendukung kok setiap program pemerintah, apalagi air ini merupakan kebutuhan pokok,” ujarnya.
Aksi itu akhirnya reda setelah perwakilan PDAM Woha menandatangani surat pernyataan akan menyelesaikan persoalan air itu dalam waktu dua minggu.
Perwakilan dari pihak PDAM itu sendiri sempat memberikan penjelasan singkat kepada massa aksi, namun enggan menyebutkan namanya kepada wartawan. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.