Kota Bima, Bimakini.com.- Dalam karya jurnalistik, media massa dalam setiap pemberitaannya harus memiliki kolom tajuk. Pada kolom itu, dipaparkan sikap media menyikapi suatu pemberitaan. Sikap itu, tanpa menghakimi dan tentu harus objektif.
Demikiandisampaikan anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB, Ir.Khairudin M.Ali,M.AP, saat Pelatihan Jurnalis dengan tema Penegakkan Kode Etik Jurnalistik dan Analisis Anggaran Menuju Pelibatan Media dalam proses Advokasi Anggaran di Kabupaten Bima. Kegiatan itu dihelat AIPD dan Mbojo Journalist Club (MJC) Bimadi hotel Marina.
Khairudin mengatakan, dalam pemberitaan, tajuk merupakan karya jurnalistik yang jika diibaratkan seperti mahkota. “Tajuk yang merupakan karya Redaktur Pelaksana atau PimpinanRedaksi merupakan karya tertinggi dari seorang wartawan, “ ujarnya.
Menurut mantan Ketua PWI Perwakilan Bima itu, menulis tajuk berbeda dengan berita maupun opini. Dua hal yang disebutkannya itu, sebuah media tidak diberikan ruang untuk mengedepankan sikap atas pemberitaan pada medianya. Namun,pada kolom tajuk, media jelas menunjukkan sikap, sorotan, dan kritikan terhadap kesenjanganataukebijakan,lalu menawarkan solusinya.
“Tajuk itu merupakan sikap media atas persoalan yang diberitakan. Dalam setiap terbitan pemberitaan, media harus memiliki kolom tajuk,” tegasnya.
Khairudin yang saat itu menyampaikan materi tentang Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Standar Kompetensi Wartawan,juga mengatakan, kompetensi wartawan merupakan hal mendasar yang harus dipahami, dimiliki,dan dikuasai oleh wartawan. Kompetensi itu yakni kesadaran pada etika hukum, kepekaan jurnalistik dan jejaring lobi. Lalu pengetahuan, seperti pengetahuan umum, prinsip-prinsip jurnalistik, dan pengetahuan khusus.
Kompetensi lainnya adalah keterampilan seperti peliputan (6M), riset,dan investigasi, penggunaan alat dan teknologi informasi, analisis,dan arah pemberitaan.(BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.