INI pengakuan ajudan Bupati Bima, Ruslan, soal insiden di Doro O’o. Dihubungi melalui telepon seluler tadi malam, Ruslan mengaku kejadian itu dipicu aksi tidak sopan oknum mahasiswa yang merampas proposal dari tangan Bupati dan merobeknya saat itu juga.
Kejadian itu di depan Bupati itu, katanya, dilihat oleh warga dan memicu kemarahan orang-orang di sekitarnya.
Dia menyayangkan sikap oknum mahasiswa yang bertindak seperti itu di depan Bupati. Padahal, Bupati telah menjelaskan secara baik-baik mengenai proposal bantuan yang diajukan anggota forum itu.
“Kejadian perampasan dan penyobekan di depan Bupati itu merupakan penghinaan,” katanya dari Karampi Kecamatan Langgudu.
Diakuinya, saat itu sejumlah mahasiswa mengajukan proposal bantuan komputer dan lainnya. Namun, Bupati menjelaskan saat ini tidak ada anggaran khusus untuk item bantuan itu dan menyarankan agar meminta bantuan yang lainnya.
Mengenai tudingan bahwa Bupati Ferry menodongkan pistol kepada mahasiswa, Ruslan awalnya tidak langsung tegas menjawabnya. Namun, setelah pertanyaan itu dipertegas lagi, Ruslan mengaku kejadian seperti itu tidak ada.
Namun, secara jantan dia mengaku terlibat dalam pemukulan terhadap oknum mahasiswa itu, karena menganggap terjadi penghinaan terhadap Bupati menyusul penyobekan proposal itu.
Sebagai orang yang selalu mendampingi Bupati mengunjungi berbagai pelosok, dia mengaku peristiwa seperti itu tidak bisa diterimanya. “Kita bisa membayangkan bagaimana jika diperlakukan seperti itu,” katanya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.