Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Aparat Didesak Menertibkan Penginapan

Kota Bima, Bimakini.com.-

Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Nasaruddin, M.PdI, mendesak aparat Kepolisian dan Satuan PolisiPamong Praja (Sat Pol PP)agar mengamankan dan menertibkan penginapan yang diduga selama ini menjadi areal prostitusi terselubung. Menjelang bulan Ramadan,aparat harus intensifmenertibkan tanpa mengenal penginapan kelas menengah ataukelas atas.

“Menghadapi bulan suci Ramadan, bagi umat Islam semuanya harus bersih dan suci,termasuk bersih dari perilaku maksiat yang kerap terjadi di penginapan,” katanya.

Nasaruddin menilai, perilaku semacam itu,akan berakibat fatal bagi pencapaian pahala umat Islam yang menjalani ibadah puasa. Selama bulan ramadan,sebaiknya dimaksimalkan untuk membasmi praktik kemaksiatan.

Berkaitan terjaringnya pasangan di penginapan beberapa waktu lalu oleh Sat Pol PP, Nasaruddin mengapresiasinya. Diameminta agar operasi penertiban seperti itu terus dilakukan, terutama selama bulan Ramadan.

Dia menyesalkan tindakan pasangan tidak sah itu berada dalam satu kamar. Seharusnya mereka sibuk menyiapkan diri menghadapi bulan puasa, bukan malah sekamar dengan yang bukan muhrimnya atau pasangan “Inilah kekurangan pengetahuan kita menghadapi puasa, seharusnya kita sibuk menyiapkan diri untuk menghadapi puasa, kok malah berduaan dalam kamar hotel yang jelas bukan muhrimnya,” katanya di kampus setempat, Rabu (18/7).

Menurutnya, pemerintah jangantinggal diam menyusul penangkapan seperti itu. Seharusnya pemerintah memeringati pemilik hotel atau memberikan sanksi berupa pencabutan ijin operasional. Pemerintah harus tegas dalam menyikapi persoalan itu dalam rangka membangun Kota Bima yang religius.

Dia menduga,selama ini pemerintah tidak menghiraukan dan hanya menganggap “angin lalu”saja penginapan yang diduga digunakan untuk praktik prostitusi terselubung. Jika saja pemerintah ketat dalam pengawasan dan sanksi, ke depan tidak ada lagi penginapan yang dijadikan tempat maksiat. Seperti penangkapan Wanita Tuna Susila (WTS) yang terjaring Sat Pol PP beberapa bulan lalu. “Saya harap ada ketegasan dari pemerintah dalam mengawasi dan menindak penginapan yang diduga nakal,” tandasnya.

Warga Kota Bima, Islamuddin, S.PdI, menyesalkan penginapan yang diduga menampung pasangan di luar nikah. Apalagi,  beberapa hari lagiumat Islam akan  beribadah puasa. Dia mendesak Polisi dan Pol PP terus menertibkan penginapan seperti itu.

Katanya, pemerintah mesti  tegas menindak atau memberi sanksi bagi penginapan yang diduga menampung perilaku maksiat. (BE.18)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Ayah atau Orang Tua Korban Pengeroyokan, Ikhlas Zulhansyar, Sulhan ST, meminta oknum aparat meminta maaf. Permintaan maaf itu, kata dia, harus...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.com.- Warga Kelurahan Rabadompu Timur mendatangi kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Rabu (7/10/2015. Namun, mereka kecewa karena di kantor Pemkot Bima pejabat...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.-Setelah belasan pemakai Narkoba ditangkap oleh jajaran Kepolisian, akhirnya Jumat (18/10) Polres Bima Kota menangkap Lutfi (33) yang diidentifikasi aparat sebagai salahsatu...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-Masyarakat untuk Transparansi Daerah (Mantanda) Bima mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima, Kamis. Mereka cukup leluasa menggelar aksi di kantor Adyaksa itu....

Pemerintahan

Kota Bima, Bimeks.-     Petani kacang tanah dan kedelai pada beberapa kawasan di Kelurahan Lampe dan Kodo Kecamatan Rasanae Timur, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot)...