Kota Bima, Bimakini.com.-
Lonjakan harga kacang kedelai yang tidak terkendali menyebabkan sejumlah pembuat tahu dan tempe di Kota Bima ketar-ketir. Ingin menghentikan usaha, tetapi mereka membutuh uang untuk membiayai ekonomi keluarga, apalagi Lebaran segera menjelang.
Namun, jika usaha terus dilakukan dengan harga kedelai yang terus naik, maka mereka akan merugi. “Saya tetap membuat tahu-tempe, tapi ukurnya diperkecil agar tidak rugi,” ujar Sumarni pembuat tahu-tempe di pasar raya Bima Jumat (27/7).
Mengecilkan ukuran tahu-tempe, katanya, merupakan langkah tepat yang bisa dilakukan agar tetap bertahan, meski keuntungan juga tidak seberapa. “Dengan harga kedelai sekarang ,ukuran diperkecil pun kita hanya untung sedikit,” tambahnya.
Selain itu mereka juga harus menjual sendiri agar pelanggan tidak dirugikan karena ada pengurangan jumlah oleh pedagang. Kalau dijual oleh tangan kedua, maka mereka harus mendapat untung dengan mengurangi jumlah.
“Kasihan pelanggan kita kalau ukurannya sudah kecil, kemudian dapatnya juga sedikit. Jika pada kondisi normal satu papan tempe ukuran 5×10 Cm dijual 3 bungkus Rp5 ribu, kini dijual harga sama, tapi ukuranya lebih kecil dan tipis. Hal yang sama juga untuk komoditas tahu,” jelasnya.
Perubahan ukuran ini, katanya, para pedagang terus memberitahu para pelanggan. Rupanya pelanggan memahami kondisi tersebut, karena melihat tayangan TV pada beberapa sentra produksi tahu dan tempe di pulau Jawa “gulung tikar” akibat kekurangan kedelai sebagai bahan baku utama.
“Pelanggan paham dengan kondisi yang ada. Mereka malah bersyukur tahu-tempe tetap ada di pasar, meski ukurannya kecil,” ujarnya.
Rupanya, tahu-tempe menjadi salahsatu alternatif menu berbuka puasa bagi ibu rumah-tangga di Bima. Selain murah dan kandungan proteinnya tinggi, juga cara mengolahnya mudah dan citarasanya juga enak. “Kita tidak keberatan dengan pengecilan ukuran tahu-tempe, yang penting tetap ada. Apalagi, harga ikan dan daging sekarang mahal,” ujar seorang ibu. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.