Bima, Bimakini.com.-
Pengerjaan pembangunan dua lokal ruangan belajar-mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Raba Kecamatan Wawo, dikeluhkan warga dan pegawai setempat. Soalnya, meski menggunakan jati, pegawai setempat mengeluhkan kusen yang dinilai dikerjakan asal jadi.
Pantauan Bimeks di lokasi, Kamis (26/7), pengerjaan proyek itu tidak memiliki papan nama, berapa anggaran, waktu pengerjaan, dan lainnya. Bangunan yang dilakukan tukang batu tidak ada masalah, hanya yang dikeluhkan mengenai kusen yang bengkok dan benjol-benjol, sehingga harus ditutupi dengan semen.
Demikian juga ventilasi menggunakan kayu sisa, karena dikritisi oleh pihak sekolah dan warga kini sudah banyak yang dicopot, tetapi penggantinya belum ada. “Kita tidak ingin ada masalah kemudian hari,” ujar pegawai saat ditemui di Madrasah setempat, Kamis.
Menyusul teguran itu, kata dia, pelaksana tukang kayu mau mencopot kayu ventilasi, tetapi satu kusen yang tidak layak masih dipertahankan.
Sumber itu berharap pelaksana proyek bisa mengingatkan pemborong tukang kayu agar memerbaiki kusen yang dinilai kurang bagus itu.
Bagaimana pengakuan Kepala tukang batu, Ibrahim? Dia mengaku pelaksana proyek adalah Surya dan kusen ditangani warga Kecamatan Wawo. Namun, pihaknya tidak berani menanggapi keluhan warga dan pihak sekolah. “Saya kepala tukang batu, sedangkan pelaksana tukang kayu orang dari Kecamatan Wawo,” ujarnya di lokasi, Kamis.
Berkaitan tukang batu, kata dia, pengerjaannya sesuai bestek dan terus diingatkan tukang agar tidak melanggar ketentuan yang berlaku, termasuk memerhatikan mengenai campuran, batu bata yang digunakan, ukuran besi, dan lainnya. “Kita telah bekerja sesuai bestek dan tidak ada yang dikeluhkan,” katanya.
Mengapa tidak ada papan nama? Dia menyilakan menanyakannya kepada pelaksana karena mereka yang lebih mengetahui persoalan itu. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.