Bima, Bimakini.com.- Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yahya Bima mengeluhkan potongan biaya perkuliahan yang dijanjikan. Mereka mengaku sebelumnya diimingi jika calon mahasiswa baru dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan mendapat potongan biaya kalau melanjutkan kuliah di kampus setempat.
Mahasiswa setempat mengaku setelah perkuliahan berlangsung, potongan biaya sebesar 10 hingga 20 persen seperti yang dijanjikan belum direalisasikan. “Jangankan itu, telat bayar saja kami tidak diijinkan masuk,” jelas sumber, akhir pekan lalu.
Bahkan, awal masuk menyetor Rp10 juta untuk semua rincian biaya kuliah yang dibebankan pada mahasiswa baru. Hal itu memberatkan, apalagi tidak ada toleransi yang diberikan seperti menyicil atau ada potongan sesuai janji sebelumnya.
Hal yang sama dirasakan seorang mahasiswa lainnya. Sumber itu mengaku seringkali dikeluarkan dan tidak diijinkan masuk pada saat ujian, karena yang dibayarkannya belum memenuhi jumlah yang disyaratkan. Kemudahan yang didapat seperti yang dijanjikan tidak ada.
Dia juga menanyakan legalitas mahasiswa. Hingga kini mahasiswa angkatan pertama S1 Keperawatan dan DIII Kebidanan belum juga diwisuda. Padahal, sudah menyelesaikan tugas akhir.
Beberapa persoalan itu, katanya, pernah ingin dibicarakan oleh BEM dan mahasiswa dalam demonstrasi. Namun, pihak lembaga dan yayasan mengancam mengeluarkan mahasiswa jika ada yang berani berdemonstrasi. Hal itu pun urung dilakukan, karena mahasiswa tidak ingin dikeluarkan.
Menanggapi sorotan itu, Yahya, SKM, M.Kes, pengelola STIKES Yahya beberapa kali dihubungi tidak mengangkat telepon selulernya meski dalam keadaan aktif. Akhirnya, melalui pesan singkat dia menyarankan agar meminta keterangan kepada H. Ahmad, dosen yang dipercayakannya.
Ahmad, dalam keterangannya membantah mengenai janji pemotongan biaya kuliah untuk calon mahasiswa baru dari tamatan SMK. Jika pun ada, mungkin itu janji dari pihak yayasan dan diakuinya selama ini tidak pernah mengetahuinya.
“Di dalam brosur yang disebar saat itu pun tidak pernah tercantum ada potongan harga, malah saya tahu ini dari kalian,” jelasnya kepada wartawan melalui telepon seluler, Sabtu (30/6) lalu.
Ditegaskannya, lembaga STIKES Yahya Bima tidak pernah menjanjikan ada diskon atau potongan biaya kuliah kepada calon mahasiswa dari manapun, apakah tamatan SMK maupun SMA. Semua mahasiswa tetap membayar sesuai ketentuan yang berlaku di kampus.
Berkaitan legalitas kampus dan jurusan, terangnya, semuanya telah mengantungi ijin. Bahkan, untuk D3 Kebidanan telah mendapatkan akreditasi C. Hanya saja, diakuinya, proses wisuda memang terlambat karena harus menyesuaikan dengan tenggat waktu saat ijin diterbitkan.
Untuk D3 Kebidanan, ungkapnya, mendapatkan ijin sejak 2 November 2009 sehingga harus menunggu 2 November 2012 mendatang baru mahasiswa bisa diwisuda karena ijinnya terhitung selama tiga tahun sejak diterbitkan. Demikian juga untuk S1 Keperawatan terhitung selama 4 tahun sejak ijin diterbitkan baru diwisuda.
Dia membantah mengenai informasi jika ada mahasiswa yang berdemo akan dikeluarkan. Diakuinya, pihak lembaga selalu terbuka dalam hal apa pun. Untuk mahasiswa yang sebentar lagi diwisuda, dia meminta bersabar menunggu waktu genap tiga tahun. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.