Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Remaja Sambinae Menderita Penyakit Tumor Ganas

Kota Bima, Bimakini.com.- Maemunah (15), remaja asal Kelurahan Sambinae Kecamatan Mpunda Kota Bima, terpaksa tidak bisa melanjutkan studi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Masalahnya, gadis dari pasangan Jufrin- Fatimah itu bernasib malang karena diduga menderita tumor ganas pada pangkal paha atasnya. Semakin hari benjolan kian membesar.

Kepada wartawan, Maemunah mengaku kesulitan berjalan dan bermain seperti rekan lainnya. Sehari-hari hanya menggunakan celana pendek agar tidak mengenai bagian tumor pada pahanya. Meski begitu, selama tumor melekat tidak dirasakannya sakit sedikit pun.

Hanya saja, katanya, pernah sesak nafas saja, itu pun sekali diduga karena semakin membesarnya benjolan pada paha yang semakin menukik hingga selangkangan. Dia pun memilih tidak melanjutkan sekolah hingga bangku SMP karena merasa minder dilihat temannya.

Menurut ibunya, Fatimah, penyakit yang diderita putrinya itu sudah sejak lama saat masih kelas 5 SD. Namun, saat itu tidak ada kecurigaan benjolan  itu adalah tumor karena masih terlihat sangat kecil seperti kelereng. Lambat-laun, ternyata benjolan itu terus membesar.

Saat kelas 6 SD, ceritanya, benjolan semakin besar sehingga memeriksanya ke dokter. Oleh dokter saat itu disarankan memeriksakan ke RS Mataram sehingga di sana penyakit yang diderita putrinya baru diketahui adalah tumor. Untuk pengobatan lebih lanjut disarankan lagi agar berobat ke RS Sanglah Denpasar, Bali.

Namun, katanya, saran itu tidak mampu dituruti karena keterbatasan biaya pengobatan untuk ukuran keluarganya. Apalagi, hanya pemecah batu. Begitu pun suaminya, Jufrin, sesekali juga hanya menjadi buruh di pelabuhan Bima sehingga penghasilan itu tidak cukup membiayainya.

Bibi Maemunah, Hadijah mengaku, ketika benjolan itu tidak terlalu membesar pernah membawa Maemunah ke tempat terapi, tetapi disinyalir justru menjadi penyebab benjolan semakin membesar. Saat ini mereka hanya bisa pasrah menunggu uluran tangan dari para dermawan untuk membantu biaya pengobatan.

Diakuinya, satu bulan lalu Pemerintah melalui Wakil Wali Kota Bima memberikan bantuan untuk biaya pengobatan sebesar Rp2,5 juta. Namun, biaya sebesar itu dinilainya tidak akan cukup untuk menutupi besarnya biaya pengobatan seluruhnya.

Lurah Sambinae, Imam Adi Santoso, S.STP, mengaku ikut prihatin terhadap kondisi yang dialami warganya, meskipun tidak bisa berbuat banyak untuk membantu. Upaya yang bisa dilakukan pihak kelurahan adalah akan menggalang dana bersama Praja Muda IPDN yang praktik di Kelurahan Sambinae.

Kondisi warganya itu juga, terangnya, sudah diketahui oleh Wakil Wali Kota Bima karena pernah mengunjungi korban dan kepada keluarga korban diakui dijanjikan akan dibantu biaya pengobatan. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Dino (28), warga Kelurahan Rabadompu Timur, Kota Bima, terpaksa harus terbaring lemah akibat penyakit tumor dialaminya. Keluarga sangat berharap bantuan pemerintah...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kejaksaan Tinggi Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya menetapkan dua tersangka kasus dugaan mark-up pengadaan tanah di Kelurahan Sambinae, Kecamatan Mpunda Kota...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Karang Taruna,  RT dan RW serta warga Kelurahan Sambinae menuding lurah saat ini tidak transparan dalam mengelola anggaran Covid-19. Selain itu,...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kasus dugaan pengadaan lahan relokasi di Sambinae yang menelan anggaran senilai Rp 4,9 miliar, kian bergulir. Kini pemilik lahan mulai diperiksa...

Peristiwa

Kota Bima,  Bimakini.- Pemilik lahan di Sambinae yang akan dijadikan tempat relokasi korban banjir, mengaku soal pematangan jadi urusan pemerintah. Bukan lagi tanggungjawab pemilik...