Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Walah, Dua Anggota DPRD Kabupaten Bima Adu Jotos!

Bima, Bimakini.com.-

Peristiwa memalukan dan tidak patut dicontoh melibatkan dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima. Mereka adalah Nurdin Amin  (Fraksi PDIP) dan Muhammad Aminurlah  (Fraksi PAN). Keduanya terlibat adu jotos saat rapat Badan Anggaran (Banggar) pada Senin (23/7) sekitar pukul 12.30 WITA.

Laga bak ring tinju itu terjadi di ruang rapat utama DPRD setempat. Tentu saja suasana ricuh tercipta dan menyebabkan rapat terganggu.

Informasi yang dihimpun, adu jotos terjadi karena perbedaan pendapat saat sidang mulai dibuka. Sidang yang merupakan kelanjutan sidang Kamis lalu yang diskors itu tidak dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda), tetapi diwakili oleh Kepala Badan Perencana Anggaran Daerah (Bappeda).

Ketidakhadiran itu menuai protes anggota sidang, Aminurlah, ketika pimpinan sidang Digo meminta persetujuan forum sidang itu dilanjutkan atau tidak. Menurut Aminurlah, sidang itu tidak bisa dilanjutkan jika Sekda yang pernah hadir sebelumnya tidak hadir mengikuti rapat selanjutnya, meskipun diwakilkan kepada Bappeda.

“Padahal, rapat ini kan merupakan kelanjutan rapat sebelumnya yang diskorsing dan tetap bisa dilanjutkan oleh Dewan selama ada perwakilan dari eksekutif,” jelas Nurdin saat mengelarifikasi kejadian kepada wartawan di ruangan Komisi II.

Katanya, karena tidak sepakat dengan pendapat sebagian besar anggota sidang yang menyepakati dilanjutkan, saat itu Aminurlah berdiri menuju ke arah tempat duduknya kemudian memukulnya tiga kali hingga terjatuh. Namun, saat itu dia tidak melawan sedikit pun karena cepat dilerai anggota Dewan lainnya.

Sejumlah anggota Dewan lainnya yang ikut melihat kejadian yakni Baharuddin, M. Guntur dan Abdullah, S.Ag, membenarkan pemukulan itu. Nah, menyikapi hal itu, Nurdin akan memprtimbangkan untuk membawa persoalan itu ke ranah hukum.“Sebagai Ketua Fraksi saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan harus meminta persetujuan kepada anggota lainnya,” terangnya.

Bagaimana pengakuan Aminurlah? Saat  dikonfirmasi di pelataran sekretariat DPRD, dia membantah telah memukul Nurdin hingga tiga kali, apalagi sampai terjatuh. Hanya saja, diakuinya saat itu memang mendorong karena tidak menerima keputusan k melanjutkan rapat yang dinilainya keliru.“Saya kira dinamika dalam forum itu biasa, berdebat atau melempar buku sekalipun sering terjadi. Lagi pula setelah itu kan saya sudah minta maaf,” katanya.

Diakuinya, saat itu memang mengajukan keberatan jika sidang itu dilanjutkan karena Sekda tidak hadir. Sebab, dalam penyusunan anggaran tahun 2012 yang tertuang dalam pasal 58 tentang pengelolaan keuangan daerah, Kepala Daerah dan Legislatif harus terlibat. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...