Bima, Bimakini.com.- Buku biografi berjudul KH Muhammad Hasan, BA; Guru, Tabib, dan Misteri Jin dikenalkan kepada publik (launching) di Ponpes Al- Mukhlisin Kecamatan Parado, Jumat sore. Sejumlah pejabat hadir dan menyampaikan testimoni soal kiprah KH Muhammad Hasan.
Peluncuran itu ditandai penyerahan buku oleh KH Muhammad Hasan, BA, kepada Brigjen (Pol), H. Abdul Gani H. Abubakar, KH Zulkifli Muhadli (Bupati Sumbawa Barat), H. Qurais H Abidin (Wali Kota Bima), H. Ferry Zulkarnain, ST (Bupati Bima), Drs. H. Syafrudin, M.Pd (Wakil Bupati Bima), Hj Fera Amalia, SE (Ketua DPRD Kota Bima), Drs H Muhdar Arsyad (Ketua DPRD Kabupaten Bima), Dr. Hj Siti Maryam (Ketua Majwlis Adat Dana Mbojo).
HM. Dahlan Abubakar, penulis buku mengatakan telah lama mengimpikan menulis dan meluncurkan buku di Bima, selain mengenai Dana Mbojo. Selama ini menulis topik di luar tentang Bima. Setidaknya telah 18 buku yang ditulis, termasuk biografi KH Muhammad Hasan.
Prof Dr H Hamdan Zoelva, SH, MH, mengaku lahirnya buku itu berjalan seperti air, sekitar 4-5 tahun lalu. “Ada yang mau menulis biografi saya, tapi saya anggap terlalu cepat. Ada penulis yang dibawa untuk menulis biografi ayahanda, tapi batal, karena dianggap tidak memahami Bima
Biografi ini akan bercerita tentang ayah saya kepada anak cucu beliau, saya tidak perlu bercerita lisan,” ujarnya.
Dikatakannya, buku itu juga diinginkannya dihiasi tentang sejarah, seperti Doro Asi, tempat dimana terdapat kerajaan Kaledo. Judul buku ada kata Guru, tidak hanya karena profesinya pendidik, tapi juga guru bagi anak dan keluarga.
Peluncuran buku memilih lokasi Ponpes Al Mukhlisin, kata Hamdan, untuk mengenalkan Ponpes dan diharapkan akan menjadi lembaga pendidikan terkemuka di NTB.
Testimoni disampaikan anggota Hakim Mahkamah Konstitusi, Dr. H. Anwar Usman, SH. Dia mengaku jarang menemukan sosok seperti KH Muhammad Hasan. Ada pengalaman, ketika banyak masalah dan bertamu ke rumah di Salama, seolah semua hilang.
“Saya bisa memahami beliau, meski belum membaca semua isi buku,” ujarnya.
Testimoni lainnya disampaikan Wali Kota Bima, H. Qurais H. Abidin. Dia mengungkapkan tentang pengalamannya sebagai murid paling nakal. Sosok guru yang sangat disiplin saat di sekolah. “Bahkan, sering saya berharap beliau sakit, tapi tidak sakit-sakit,” ungkapnya.
H. Abubakar Abdullah, tokoh agama di Dompu, menceritakan tentang pengalaman mistik bersama KH Muhammad Hasan. Termasuk mengenai misteri air yang kerap menjadi media pengobatan.
Saat itu, Dr. Hj. Siti Maryam saat menyampaikan testimoni dan mengharapkan keteladanan KH Muhammad Hasan dapat dicontoh oleh orang banyak. Di Majelis Adat, KH Muhammad Hasan ditunjuk sebagai Kepala Adat untuk Kecamatan Monta, sebelum pemekaran dengan Parado.
Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA, mengatakan ayahnya tidak pernah marah sekalipun. Jika tidak berkenan, memilih diam. Ketika ada yang salah, maka selalu menegur dengan cara lain. “Ketika shalat tidak mengunakan kopiah, maka tidak ditegur saat itu. Namun, dengan memberikan uang untuk membeli kopiah, malah untuk tiga sekaligus,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, KH Muhammad Hasan, BA, menyatakan isi buku banyak cerita untuk bisa diambil hikmahnya. Ini dinilainya sabagai nikmat Allah dan mengajak untuk bertaqwa serta mensyukuri nikmat. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.