Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Jelang Idul Fitri, Awasi Anak dari Petasan

Kota Bima, Bimakini.com.-  Menjelang Idul Fitri, suara petasan pada sejumlah wilayah, terutama wilayah perkampungan mulai ramai terdengar. Kondisi itu memrihatinkan, karena dikuatirkan berefek pada kejadian yang tidak diinginkan. Ledakan petasan/mercon bisa memicu kebakaran dan mengakibatkan kaget bagi penderita penyakit jantung.

Seperti yang terdengar di wilayah Tanjung, tadi malam. Suara petasan terdengar membahana pasca-berbuka puasa dan menjelang tarawih. Suara ledakan petasan yang sama juga terdengar pada beberapa lokasi, seperti di jalanan umum.

Kebanyakan dilakukan oleh anak-anak dan pengendara motor usia remaja. “Pengawasan terhadap ledakan petasan, harus diintensifkan setiap malam. Dikuatirkan berefek pada kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Astri, tadi malam di Tanjung.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia meminta semua komponen proaktif mengawasi permainan petasan anak-anak. Aparat Kepolisian dan kelurahan, serta para orangtua, harus mengawasi dan menasehati anak-anak untuk tidak menyalakan petasan.

    Diperkirakannya, permainan petasan akan ramai dilakukan anak-anak. Apalagi, menjelang Idul Fitri yang biasanya ramai ledakan petasan, yang menurut anak-anak sebagai salahsatu cara merayakan hari kemenangan. “Dari sekarang harus diintensifkan pengawasan itu,” tandasnya.

     Hal senada dikemukakan Jul. Dikuatirkan, kebiasaan anak-anak bermain petasan akan mengganggu ketertiban umum. Selain ledakannya menimbulkan suara yang mengagetkan, petasan juga bisa memicu kebakaran. “Karena sejumlah kasus kebakaran juga banyak dipicu oleh api dari ledakan petasan yang hinggap di rumah warga,” katanya.

    Aparat Kepolisian dan pemerintah, terutama Lurah dan perangkat lingkungan di bawahnya, mesti ketat menjaga lingkungan dan mengawasi anak-anak dari permainan petasan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    Katanya, petasan yang menyalak tidak sepenuhnya menyalahkan anak-anak, karena mereka belum memahami ketertiban umum. Mereka hanya merasakan kesenangan terhadap apa yang dilakukan, kendati mengganggu kenyamanan orang lain.

“Maka itu, partisipasi kita semua menasehati dan melarang anak-anak agar tidak menyalakkan petasan,” ujarnya. (BE.19)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebelumnya, Kapolsek Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima telah mengeluarkan larangan menjual mercon dan petasan saat bulan puasa atau bulan ramadhan. Bahkan pihak Polsek...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Musyawarah Kecamatan (Muspika) Langgudu Kabupaten Bima, patroli keliling untuk tertibkan petasan berdaya ledak tinggi. Selain itu menyasar motor berkenalpot racing. Kapolsek Langgudu,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Suara petasan berdaya ledak tinggi terdengar di seluruh penjuru Desa Laju, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Pasalnya, ledakan tersebut seolah berlomba dengan suara...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini. – Ratusan petasan atau marcon yang dijual bebas para pedagang, berhasil disita dalam operasi cipta kondisi bulan suci Ramadhan 1442 H oleh...

Peristiwa

Dompu, Bimakini.- Ramadan 1440 H Tahun 2019 ini nyaris tidak terdengar letusan mercon atau bunyi petasan di beberapa wilayah di Dompu. Kondisi ini sangat...