Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Kesakralan Ramadan

Dalam posisi pemahaman umat Islam, Ramadan adalah bulan mulia. Penuh berkah. Bahkan, semua amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Ditunggu kehadirannya dan ditangisi kepergiannya. Saking berharganya detik-detik Ramadan, ada yang sampai  menghiba agar semua bulan dalam setahun itu adalah Ramadan. Berhadapan dengan momentum Ramadan adalah lintasan waktu terbaik bagi Muslim.

Nah, karenanya kesakralan Ramadan sejatinya dijaga oleh umat Islam melalui  ekspresi berbagai perilaku yang positif dan amal shaleh. Namun, manusia di dunia ini selalu ‘berwajah ganda’. Ketika yang sebagian mengusung atau meniti jalan menuju shirat al mustaqim, ada juga kelompok lain yang menggelorakan kemungkaran dalam berbagai versinya. Wajah-wajah tipologi manusia, sebagiannya, bisa diidentifikasi dengan pengukuran parameter Ramadan. Kemampuan menahan diri dari perbuatan menyimpang adalah satu di antaranya.

Sejumlah kasus pencurian  di Kota dan Kabupaten Bima sejak awal Ramadan lalu adalah fakta bahwa kehidupan ini penuh warna. Sepeda motor adalah incaran utama, demikian juga barang-barang yang lengah disimpan pemiliknya. Alangkah beruntungnya orang yang mampu menyesuaikan diri dengan irama Ramadan dengan kehati-hatian saat mengekspresikan sikap dan perbuatan. Semoga saja, amar makruf mendominasi praktik sadar kemungkaran.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Motivasi pencurian yang biasanya beralasan  karena  kebutuhan Idul Fitri tidak bisa dibenarkan. Idul Fitri jangan sampai dimaknai sempit dengan fasilitas dan alat baru yang dimiliki. Mengumbar kejahatan berseberangan dengan nilai-nilai Ramadan. Kita mengharapkan ada titik balik kesadaran bahwa kesukaran hidup dimaknai mesti dimaknai sebagai kondisi yang harus diperjuangkan untuk dituntaskan. Kemiskinan adalah ujian, sekaligus tantangan  untuk terus mengatasinya.  

Kita mengharapkan agar kesakralan Ramadan tidak dinodai oleh umat Islam sendiri melalui berbagai tindakan tidak terpuji. Harus diakui, internal umat Islam-lah yang merecoki Ramadan dengan berbagai embel-embel negatif. Seperti petasan, pencurian, dan ketikmampuan menahan nafsu. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.-  Komunitas Tangan di Atas (TDA) Bima, berbagi ”Bahagia Bersama Anak Yatim dan Kaum Dhuafa dalam Bingkai Ramadan” kembali digelar. Kali ini...

Dari Redaksi

Publik Mbojo kembali dikejutkan oleh sejumlah kejadian yang muaranya mengindikasikan kegagalan memaknai inti pesan Ramadan. Antara melalui ekspresi dua kubu yang selama ini terlibat...

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.- Dalam Rangkaian Bhakti Ramadhan Komunitas Pramuka Peduli kembali menyalurkan bantuan Al – Quran. Bantuan Al – Quran yang diserahkan secara langsung oleh...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Sejak bergulirnya Ramadan, Polres Bima Kota terus menggiatkan operasi berbagai penyakit masyarakat (Pekat), diantaranya perjudian. Hasilnya, berhasil membekuk sembilan penjudi. Mereka...

Sudut Pandang

                                                                                  (Muhammad Fikrillah) Selama Ramadan 1433 Hijriyah, tiga kali saya ditodong cuap-cuap tausiyah sebelum shalat...