Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kekeringan, Petani Kesulitan Mengairi Tanaman

Kota Bima, Bimakini.com.- Petani di Kelurahan Kodo, Lampe, dan Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur, mulai merasakan dampak kekeringan yang melanda Kota Bima, akhir-akhir ini. Beberapa kawasan kesulitan pasokan air untuk mengairi sawah mereka.

Pantauan Bimakini.com pada beberapa lokasi, Selasa (18/9), untuk Kelurahan Kodo di So Tolo Kodo, So Woro, Kelurahan Lampe di So Niu, So Kapao, Hidirasa, sedangkan di Kelurahan Dodu, So Sipi, So Mangge, dan So Samada. Sebagian besar kawasan iru menanam padi hanya sebagian kecil yang menanam palawija.

    Petani di So Tolokodo, Jakariah, mengaku kesulitan air itu dirasakan petani dalam beberapa pekan terakhir. Tanaman padi harus menunggu giliran tiga hingga satu minggu baru mendapatkan pasokan air dari irigasi yang ada, sedangkan lahan persawahan cukup banyak.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    “Kondisi seperti ini akan menyulitkan petani mendapatkan air yang cukup untuk lahan pertanian. Namun, kita harus bersabar menunggu,” ujarnya di Kelurahan Kodo, Selasa.

    Pembagian air itu, katanya, bukan hanya dilakukan pada siang hari, tetapi juga pada malam hari harus ditertibkan. Kalau tidak rentan dengan perebutan hingga terjadi perkelahian gara-gara berebut air.

    “Kesulitan air ini yang paling parah baru terjadi tahun ini. Akibatnya, kita harus siap antrean menunggu giliran mendapatkan air,” katanya.

    Hal senada dikemukakan petani di So Samada Kelurahan Dodu, Mansyur dan Muhdin. Kesulitan air tahun ini lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Debit air yang mengalir melalaui saluran irigasi juga  tidak signifikan, apalagi lahan banyak yang kering, sehingga memerlukan air yang banyak baru bisa pindak ke lahan yang lain.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    “Kita tidak tahu apakah ini termasuk pengaruh sebagian air sudah mengalir ke Desa Ntori dan Maria Utara di Kecamatan Wawo,” katanya di Dodu, Selasa.

    Dia mengharapkan Pemeritah Kota Bima perlu mengantisipasi terjadi kekeringan pada beberapa kawasan di Kecamatan Rasanae Timur. Apalagi, andalan mereka adalah hasil pertanian yang lebih baik. Kalau terjadi puso maka petani akan kesulitan karena harus membeli beras di tempat lain.

“Padahal, pasokan beras di Kota Bima banyak terdapat pada beberapa kelurahan di Kecamatan Rasanae Timur,” katanya. (BE.13)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Forecaster and Observer Iklim BMKG NTB) Wilayah Bima merupakan wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di ujung...

Peristiwa

Bima, BimaEkspres.- Kepala BMKG Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Satria Topan Primadi, SSi, mengimbau masyarakat Bima dan Dompu supaya waspada bencana hidromrteorologis dan...

Opini

Oleh: Nathan. R.A AKSI demo menuntut kenaikan harga jagung yang dilakukan oleh Laskar Tani Donggo – Soromandi di depan kantor Bupati Bima berakhir ricuh...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Kekeringan mulai menghantui petani Desa Laju, Kecamatan langgudu. Mereka pun memperbaiki dam dijalur kali utama yang sudah bertahun-tahun rusak. Semua dilakukan secara...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Selama musim kemarau tahun 2019 di Kabupaten Bima, terdapat 30 desa yang mengelami kekeringan.  Semuanya tersebar di 10 kecamatan. Kepala Dinas Sosial...