Kota Bima, Bimakini.com.- Beberapa bulan terakhir, warga Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkannya, warga mengambil dari beberapa sumur di wilayah itu.
Pantauan Bimakini.com di Kelurahan Dara, ada dua rukun warga (RW) yang paling kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, yakni RW 02 dan RW 03. Warga harus antre menimba air dari sumur tetangga terdekat maupun pada tempat yang agak jauh. Proyek sumur bor yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bima tiga tahun lalu hingga kini belum berfungsi.
Warga Kelurahan Dara, Jainab, mengaku, kesulitan air itu mulai dirasakan warga ketika mulai musim kemarau. Air leding juga belum sampai pada dua RW itu, sehingga warga harus antre mengambil air pada sumur warga lain.
“Mending airnya lagi banyak menimbanya agak cepat, tetapi kalau airnya habis kita harus menunggu beberapa jam untuk mendapatkan air. Bahkan, kita begadang agar bisa memperoleh air yang dibutuhkan,” ujarnya di Kelurahan Dara, Jumat (31/8).
Kondisi itu, katanya, sudah berlangsung relatif lama dan tiga tahun terakhir kondisinya kian parah. Warga semakin sulit mendapatkan air bersih untuk keperluan memasak, mandi, mencuci, dan kebutuhan lainnya. Seharusnya, proyek pembangunan bor yang menelan biaya besar itu dituntaskan agar warga bisa mendapat pasokan air sebagaimana kelurahan lain di Kota Bima.
“Kita berharap keluhan Ibu-Ibu ini harus diperhatikan oleh Pemkot Bima. Sebab kebutuhan air ini sangat vital untuk kegiatan kaum Ibu setiap hari. Kalau macet seperti ini maka pekerjaan lain akan tertunda,” katanya.
Informasi dari beberapa warga, proyek pembangunan sumur bor itu menghabiskan anggaran senilai ratusan juta. Sejak awal warga menolak membor sumur itu di tempat yang gagal saat ini. Awalnya disepakati di sekitar areal masjid Ar-Rahim Dara, karena di sana dipastikan ada air. Tetapi, justru dibor pada areal pegunungan yang penuh bebatuan.
“Jelas proyek itu mubazir saja karena kita sudah perkirakan di sana tidak ada air, tetapi tetap nekat di bangun di sana. Kini berpipaan dan lainnya banyak yang hilang,” ujar warga yang tidak ingin disebutkan namanya di Dara, Jumat.
Sumber itu mengaku, setelah gagal di sana tidak ada upaya untuk mengalihkan di tempat lain. Padahal, banyak lokasi yang bisa mendatangkan air. “Kita berharap Wali Kota Bima berpihak kepada rakyat dan mau memikirkan kesulitan warga Dara yang membutuhkan air bersih,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.