Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Fadlin Siap Menuju Laos, Keluhkan Apresiasi Pemkot Bima

Kota Bima, Bimakini.com.- Atlet Kota Bima pada cabang atletik, Fadlin, menyumbang dua medali emas untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-18 di Provinsi Riau. Dua medali tersebut, diperoleh pelari asal Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda itu pada nomor lari 200 meter (m) dan 4×100 estafet.Namun, hingga kini belum ada apresiasi khusus dari Pemerntah Kota (Pemkot) Bima.

Fadlin menjelaskan, untuk nomor lari 100 m putra hanya mampu menyumbang medali perak. Ke depan, akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih medali emas pada cabang bergengsi tersebut.

    Atas prestasi dan sumbangsihnya kepada daerah, Fadlin diberikan penghargaan berupa bonus senilai Rp100 juta untuk satu medali emas. Untuk medali perak yang juga diraihnya, Pemerintah Provinsi NTB juga “mengganjarnya” dengan bonus senilai Rp60 juta.

Selain mengharumkan nama NTB, Fadlin juga telah mengharumkan nama bangsa Indoensia di level Internasional. Fadlin telah menyumbang satu medali emas pada SEA GAME, kejuaran dunia Thailand Open (1 emas), kejuaran dunia Singapore Open (1 emas), dan beberapa waktu lalu juga masuk finalis pelari tingkat dunia.

Sudah banyak prestasi yang diraih pada level nasional dan internasional. Kejurnas beberapa waktu lalu, dia juga menyumbang dua medali emas bagi NTB.

    Menurutnya, prestasi dicapai berkat doa orang tua, dukungan keluarga dan masyarakat Kota Bima. Ditambah latihan intensif. “Dalam sehari, saya wajib melakukan latihan dua kali yakni pagi dan sore hari. Awalnya sangat melelahkan, namun sekarang sudah menjadi sesuatu yang biasa saja,” terang Fadlin ditemui di kediamannya.

Dia menginginkan, ke depan akan lahir di Kota Bima pelari andal yang bisa menembus level Internasional. Namun, hal itu perlu ada kerja keras dan dukungan dari semua pihak.

    Berkaitan dengan penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, dia sangat mengharapkannya. Hanya saja, hingga saat ini penghargaan tersebut belum ada.

Orangtua Fadlin, Muhammad, mengaku terharu melihat torehan sejumlah prestasi putranya. Dia bersyukur atas prestasi tersebut dan bersama seluruh keluarga akan terus memberikan dukungan melalui doa bagi Fadlin.

Pelari asal Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda Kota Bima, Fadlin,juga  tidak lama lagi akan menuju Laos untuk mengikuti kejuaran Asian Univercity. Dalam kejuaraan tersebut, Fadlin akan mengikuti cabang atletik pada nomor lari jarak 100 meter (m), 200 m, dan 4 x 100 m putra. Nah, bagaimana persiapannya?

Saat ini, Fadlin mengaku, sudah dikonfirmasi oleh pengurus Komite Olah Raga Nasional Indoneisia (KONI) Pusat yang meminta agar secepatnya kembali ke Jakarta untuk mengikuti Pelatnas sebagai persiapan menghadapi kejuaraan itu.

    Sebelum mengikuti kejuaraan, Fadlin akan berlatih secara rutin dan teratur, karena jika tidak akan berdampak pada kesehatannya. “Kalau latihan tidak kita atur, kita akan sakit karena tubuh terlalu capek,” katanya di Santi.

Selain latihan teratur, katanya, pola makan juga harus dijaga kadar lemak dan kadar gizinya. Jika gizi tidak seimbang, akan memengaruhi berat badan sehingga berakibat pada tingkat kecepatan lari.

    Fadlin mengaku, pola makan yang teratur juga akan diimbangi dengan latihan kebugaran. Pelari bukan hanya mengikuti latihan lari, namun juga harus mengikuti latihan kebugaran untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.

Berdasarkan aturan yang selama ini dipatuhinya, seorang pelari harus bisa menjaga pola istirahat dan tidak begadang maupun menenggak minuman keras (Miras), karena hal tersebut akan memengaruhi tingkat kebugaran tubuh. Pelari harus dalam kondisi bugar (fit), karena kebugaran akan mendorong stamina untuk berlari sekencang mungkin.

          Jika itu mampu dilakukan, terang Fadlin, saat mengikuti lomba atau kejuaran di level nasional maupun internasional, hal utama yang dilakukan pelari sebagai motivasi utama adalah bagaimana bisa lari secepat mungkin dan berada lebih awal di garis akhir.

    Selain itu, selalu membayangkan seakan-akan saat lari mengikuti lomba, ada orang lain yang digambarkan sebagai pembunuh yang mengejarnya. Dengan demikian, dengan sendirinya muncul motivasi berlari secepat mungkin.

          Pada kejuaran lari di Laos nanti, Fadlin menargetkan tiga medali emas sekaligus. Dia berharap, masyarakat Kota Bima bisa terus mendukung dan mendoakannya. “Saya harap agar ke depan Kota Bima bisa melahirkan pelari andal yang bisa menembus level internasional,” harapnya. (BE.18)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...