Dompu, Bimakini.com.-Sebagian petani di Kabupaten Dompu, saat ini mulai beralih menanam tembakau. Alasan mereka karena tergiur dengan hasil yang diperoleh. Menurut mereka, menanam tembakau lebih menguntungkan dibandingkan tanaman lainnya.
“Kita perlahan-lahan mulai beralih ke tanaman tembakau,” ujar Sudirman, warga Woko, Selasa (30/10).
Inisiatif menanam tembakau, katanya, didukung kecocokan lahan dan imbauan Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Dompu. Saat ini, pemerintah sedang menggenjot produksi tembakau di Woko Kecamatan Pajo, kawasan yang cocok untuk tembakau. “Tahun ini, kita mulai menanam tembakau,” katanya.
Hal yang sama diakui beberapa petani di Kecamatan Manggelewa. Mulai tahun ini, beberapa petani akan menanam tembakau dalam skala besar. “Selama ini baru dilakukan dan diusahakan pada lahan di sekitar rumah,” ujar Ama Adun, warga Lanci Jaya.
Diakuinya, selama ini, hasil tanaman tembakau tidak banyak dan diolah secara manual. Namun, setelah imbauan Disbun Kabupaten Dompu bahwa tanah di Manggelewa cocok ditanami tembakau, sejumlah petani pun beramai-ramai mengusahakannya.
Diakuinya, memilih tembakau karena sangat menguntungkan. Dalam satu hektare (ha) lahan, dapat menghasilkan tembakau yang jika dikonversikan dengan uang senilai Rp45 juta. “Dengan menanam tembakau, diharapkan bisa merubah nasib,” katanya.
Kepala Disbun Kabupaten Dompu, Ir. Saldin Yusuf, menjelaskan, saat ini sedang menggenjot sosialisasi dan imbauan untuk menanam tembakau. Mengawali program itu, akan ditanam pada lahan sekitar 1.000 ha di Woko Kecamatan Pajo, Manggelewa, dan Kecamatan Pekat. “Langkah awal akan ditanam pada lahan seluas itu,” ujarnya di Dompu, Selasa (30/10).
Dikatakannya, jika menanam tembakau petani bisa mendapatkan hasil senilai Rp45 juta/ha. Untuk menindaklanjuti program itu, Saldin mengaku baru kembali dari Yogjakarta bertemu dengan Pemerintah Pusat dan pengusaha tembakau. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.