Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Dua Pemuda Bogor “Cumbu Indonesia” dengan Sepeda

Cliff (kiri) dan Koboi (tiga dari kiri)

BERKELILING Indonesia, sudah banyak yang melakukannya. Ada yang berjalan kaki, menggunakan motor, sepeda dan lainnya. Bima kerap menjadi jalur perjalanan mereka yang berkeliling, termasuk Cliff Damora (31) dan M Rachmat Nur alias Koboi (33), berkeliling dengan sepeda. Dua pria asal Bogor ini, berambisi menyentuh empat penjuru terluar wilayah Indonesia.

Oleh: Sofiyan Asy’ari

CLIFF dan Koboi panggilan akrab M Rachmad Nur, sudah seminggu di Bima. Setelah menempuh perjalanan dari Bogor sejak 12 Juni 2012. Bagi Koboi ini keputusan yang luar biasa, ikut dalam ekspedisi mengayuh pedal. Meski awalnya hanya “ising” berbincang dengan Cliff yang mengajak untuk ikut berkeliling Indonesia dengan sepeda.

Padahal Koboi sendiri, bukanlah pesepeda ulung. Bahkan kendaraan roda dua tanpa mesin itu dibelinya belum lama setelah keputusan berkeliling Indonesia. “Awalnya ngobrol sama Cliff, diajak untuk keliling Indonesia menggunakan sepeda. Cliff sendiri sudah lama bersepeda, sementara saya baru,” ujarnya saat memperbaiki sepedanya di Gearbox.

Wilayah Timur Indonesia, menjadi tujuan utama perjalanan mereka. Terutama Pulau Ndana-NTT, merupakan wilayah paling selatan wilayah Indonesia. Untuk Wilayah Timur merencanakan menuju Marauke. Utara Indonesia di Pulau Miagan, sementara barat belum jelas. “Tapi kemungkinan Sabang, karena wilayah paling Barat Indonesia,” ungkapnya.

Selain ambisi itu, kata Koboi, juga memungut sampah di pulau-pulau terpencil, terutama botol plastik.  Lebih mudah dipungut dan proses daur ulangnya lebih lama. “Kanapa tidak di kota-kota, karena di pulau terpencil tidak ada Dinas Kebersihannya,” kelekarnya.

Keduanya sebelumnya memiliki basic pencinta alam, sehingga sangat risih dengan lingkungan tidak bersih. Untuk itulah, salah satu misi perjalanan dengan sepeda, membersihkan pulau terpencil dari botol-botol plastik yang hanyut dibawa ombak.

Ekspedisi mereka ini diberima nama Kayuh Pedal Cumbu Indonesia (KPCI). Menurut Koboi penamaan ini memberi arti mendalam bagi perjalanan  mereka. Karena tidak sekedar bersepeda, namun melihat lebih jauh tentang kehidupan dan tempat-tempat yang disinggahi.

Meski belum separuh wilayah Indonesia dikunjungi, namun sudah beragam pengalaman diperoleh. Termasuk hal yang tidak pernah dijumpai ketika di Bogor. Di Kabupaten Dompu, paling lama menghabiskan waktu, yakni dua bulan. Masa yang cukup lama, namun di Dompu mendapatkan pengalaman mengesankan.

Di Dompu mereka bertemu dengan kelompok pencinta alam, penyelamat habitat penyu dan terumbu karang. Bahkan mereka ikut dalam pelestarian Terumbu Karang dan bagaimana proses pembibitannya. “Ini pengalaman baru bagi kami. apalagi di Bogor tidak ada laut,” kata Koboi.

Cliff pun mengakui itu sebagai pengalaman terbaru dan belum dijumpai di daerah lain yang sudah di lewati. Di Dompu menghabiskan waktu di Calabai dan Pekat. Disana menemukan taman laut yang cukup indah.

Di Bima sendiri, bertemu dengan komunitas mahasiswa Pecinta Alam “Mapala Londa” STKIP Bima dan Kopa Mbojo. Mengunjungi Goa Ringi Ncanga, Kolo dan beberapa tempat lainnya. Hanya saja di Bima waktu tidak lama. “Kami terlalu lama di Dompu, sehingga banyak waktu tersita, sehingga ada daerah yang harus kami singgahi lebih sedikit waktunya,” kata Cliff.

Kesan mereka tentang Bima, masyarakatnya ramah, terutama kepada pendatang. Meski di daerah mereka juga warganya ramah. “Tapi orang di Bima lebih ramah lagi. Tapi mataharinya tujuh,” ujar Koboi.

Koboi mengaku suhu di Bima cukup panas. Meski baginya ini sensasi tersendiri. Siang hari panas bagitu terasa. Ketika tiba di Dompu malam hari, siangnya seolah “terbakar”.

Untuk bertahan hidup. Mereka membekali diri dengan berjualan kaos Kayuh Pedal Cumbu Indonesia. Mereka menawarkannya ke komunitas pecinta sepeda. Hanya saja di Bima, kesulitan untuk bertemu dengan komunitas sepeda setempat. Padahal jauh hari sudah memberitahukan rencana kendatangan melalui group facebook pesepeda di Bima.

Selama perjalanan selain pengalaman dapat melihat ragam alam dan budaya Indonesia, juga ada pengalaman tidak menyenangkan. Bagi Cliff yang tidak dilupakannya, ketika menginap di salah satu kantor kepolisian di Jawa, paginya dibangunkan dengan kaki. “Jadi kami dibangunkan dengan kaki pak polisi,” katanya dan tak mau menyebut kantor polisi mana.

Berbeda dengan Koboi. Ketika di Bali, banyak sekali anjing. Binatang ini rupanya sangat ditakutinya. Apalagi anjing cukup banyak di Bali dan pernah harus memacu pedal lebih cepat menghindari binatang tersebut.

Kedunya sendiri, belum bisa memastikan kapan akhir perjalanan mereka. Karena tidak ada jadwal pasti untuk satu provinsi, meski menargetkan 20 hari. Namun kadang kenyataan bisa lebih lama, seperti halnya di Dompu, dua bulan.

Masyarakat Indonesia, kata Koboi, mestinya bangga dengan anekaragam alam dan budaya yang dimiliki. Tidak perlu lagi harus ke luar negeri untuk menikmati wisata di Indonesia sendiri cukup banyak. Pengalaman itu ingin mereka buatkan buku, sharing pengalaman dengan lainnya. Itu setelah mereka mengkahiri ekspedisi Mencumbu Indonesia. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, menaruh perhatian pada penyelenggaraan kegiatan sepeda internasional, Enduro 2020. Pemprov NTB siap mendukung kegiatan...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Nur Kholis, asal Indramayu, sudah lebih enam bulan mengayu pedal dari Sabang, Aceh, hingga tiba di Bima, 1 Januari 2020. Pria...

Peristiwa

SEMPAT meneteskan air mata ketika menyaksikan Palu yang porak poranda dari kaca pesawat sebelum mebdarat di kota itu. Hari pertama tiba, langsung menangani pasien...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Ingat akan almamaternya, Owner Ulet Jaya Bima (OJB), Iman Soryo Wibisono, menyerahkan bantuan paket buku tulis untuk siswa SDN 55 Kota...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Dalam waktu sehari, terjadi kehilangan dua sepeda motor milik warga, Jumat (30/09) lalu. Yakni di Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima...