Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Ketegangan di Dompu

Ketegangan muncul lagi dan “diproduksi” warga Kabupaten Dompu. Warga lingkungan Renda Kelurahan Simpasai dan Kelurahan Kandai II bersitegang, penggunaan senjata tajam, tombah, dan panah menambah rumit suasana. Empat orang terluka terkena panah. Kesimpangsiuran isu telah ada yang meninggal dari para korban itu memicu eskalasi meluas. Syukurlah sejauh ini kondisi masih bisa diatasi, meskipun agresivitas warga belum sepenuhnya mampu dikendalikan.

    Kita tersentak lagi. Kabupaten Bima masih dalam kabut buram ketegangan antarwarga, tetangga Dompu menawarkan aroma ketegangan lainnya. Kita harapkan semua pihak bisa menahan diri agar ketegangan dua wilayah yang dibatasi sungai kecil itu segera berakhir. Pengalaman pahit konflik sebelumnya di Dompu, Bima, dan daerah lainnya sejatinya menjadi alat kewaspadaan bagi kita untuk mengantisipasi munculnya kasus sejenis. Sudah banyak darah bersimbah di tanah karena ego yang tetap menguap tinggi dalam diri. Jangan sampai episode pahit itu berlanjut karena bisa mengancam nilai-nilai kemanusiaan.
    Fenomena mudahnya masyarakat terletup emosinya dan memercayai isu yang belum jelas arahnya, hendaknya menjadi bahan koreksi kolektif. Masyarakat tidak dipandu oleh nilai-nilai kearifan (Dompu) sehingga mudah melabrak situasi yang bisa mengancam kenyamanan. Ada yang menduga, fenomena mulai tidak terkendalinya sikap masyarakat karena pengaruh lingkungan dan krisis keteladanan para pemimpin. Tidak ada yang benar-benar didengarkan suaranya untuk meredam aksi dan ledakan emosi massa.
Kita mengharapkan ketegangan di Dompu itu segera diakhiri, karena kenyamanan kehidupan bertetangga adalah impian semua orang. Pemblokiran jalan yang kini dilakukan, hanya satu dari sekian dampak yang segera menyusul dari ketegangan yang tidak segera didamaikan. Masyarakat Dompu tidak boleh terjebak arus suasana yang menggiring mereka bisa kehilangan identitas. Jadi, ketegangan kontraproduktif dan karenanya mesti segera diakhiri.
Kita meyakini, masih ada titik yang bisa menyatukan warga Renda dan Kandai II. Semoga. (*)                       
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

  Dompu, Bimakini. – Ratusan warga dan Perangkat Desa Mangge Asi, Kecamatan Dompu antusias mengikuti program vaksinasi COVID-19 dosis pertama oleh petugas Kesehatan Puskesmas...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Dinilai mampu memenuhi hak anak, Kabupaten Dompu dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dari tingkat Pratama pada 2020 menjadi tingkat Madia...

Berita

TIBA-TIBA saja kita dikejutkan oleh sejumlah penemuan. Tumbuhan yang sebelumnya biasa saja, dibuang-buang, menjadi luar biasa dan ada yang dijuluki miracle tree (pohon ajaib)....

Pendidikan

Dompu, Bimakini.- Sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta yang tergabung dalam Forum Komunikasi (Forkom) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Bima – Dompu (Bidom) menggelar pertemuan, Kamis...

Jalan-jalan

Dompu, Bimakini.- Anda pernah mendengar Pantai Ombo  di Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu? Saat ini merupakan destinasi baru wisata yang  ramai dikunjungi warga....