Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Tuntut Bronjong, Massa Memblokir Jalan

Dompu, Bimakini.com…- Puluhan masa yang tergabung dalam  Serikat Pemuda Simpasai (SPS ) dan  Komite Perjuangan Rakyat (KPR) memblokir jalan di wilayah Simpasai. Pemblokiran itu dimulai pukul 09.00 WITA, Senin (3/12) hingga sekitar empat jam kemudian. 

Aksi itu merupakan bentuk protes terhadap sikap BPBD Kabupaten Dompu yang sampai saat ini belum merealisasikan proyek bronjong di sekitar Dore Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja. “Kita tagih janji pemerintah untuk membuat bronjong sungai Dore,” teriak Raden, anggota SPS.
     Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah, Raden mengisyaratkan tetap  memblokir jalan. Masyarakat Simpasai sudah berkali-kali meminta dan mengajukan proposal tentang proyek bronjong,  tetapi justru pemerintah mendahulukan  pada tempat lainnya yang belum mendesak. “Kita tagih janji BPBD Dompu,” katanya.
     Selain berorasi, massa juga membakar ban di tengah jalan. Jalan  diblokir menggunakan batu, kayu, dan benda lainnya. Akibat pemblokiran jalan itu, arus kendaraan dari arah Utara dan Barat terpaksa dialihkan ke jalan lain.
Bahkan, beberapa kendaraan dan sepeda motor terpaksa mencari jalan alternatif dengan menyusuri gang kecil. Penyataan sikap  juga dibaikan kepada para pengedara. 
Isinya meminta kepada  pemerintah merealisasikan pembangunan bronjong di RT 24 lingkungan Dore Simpasai, paling lambat dua minggu. Selain itu, beberapa tuntutan lainnya. 
Wakil massa, Rum, juag meminta pemerintah segera membuat bronjong, apalagi ada sisa anggaran Rp800 juta dari anggaran secara keseluruhan Rp9 miliar dari Pemerintah Pusat.
     Setelah dua jam  memblokir jalan, Kepala BPBD Dompu, Ir. Efendi, menemui para pendemo. Dia menjelaskan ada anggaran sisa seluruh Kabupaten Dompu senilai Rp320 juta dan anggaran itu untuk Dore senilai  Rp90 juta. “Kita penuhi tuntutan pendemo dengan menyediakan dana 90 juta,” jelas Efendi.
    Namun, katanya,  yang menjadi persolan bahwa sisa waktu hanya 17 hari itu apakah mampu membangun bronjong di lingkungan Dore, sedangkan  harus dilakukan tender. Penentuan kontraktor juga memerlukan waktu. Kecuali ada kesepakatan dan rekomendasi dari para aparat hukum mulai dari Kepolisian dan  Kejaksaan.
     Anggota DPRD Dompu, Ilham Yahyu, berusaha memfalitasi massa pendemo dan Kepala BPBD. Dia meminta agar pemerintah memenuhi tuntutan pendemo, karena sangat urgen dibutuhkan masyarakat. (BE.15) 
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Semak-semak yang tutupi bahu jalan di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yang dikeluhkan wakil ketua BPD, dibersihkan oleh tim Dinas PUPR...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini. – Tanggul sisi kanan jembatan di jalan Gatot Soebroto di Kelurahan Mande, Senin sore (27/03) ambruk setelah diterjang banjir. Pantauan Bimakini.com...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pengerjaan proyek galian drainase kini dikerjakan massif   pada seluruh Kota Bima. Warga pun bertanya, kapan gorong-gorong atau talud dipasang. Dinas...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- merespon aspirasi masyarakat Woha yang mendesak perbaikan jalan depan Terminal Tente, direspon oleh Sekretaris Camat Woha, Irfan DJ, SH. Dia meminta agar...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Massa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Kae Kecamatan Woha, membakar ban di tengah jalan, tepatnya jalur terminal Tente, Kamis (6/10/2016). Mereka juga sempat...