Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Kebutuhan Operasi Kosong, RSUD Bima Disorot

Kota Bima, Bimakini.com.-  Apa jadinya jika sebagian kebutuhan untuk operasi pasien tidak ada. Padahal, itu sangat penting dan berhubungan  dengan nyawa manusia. Ketiadaan alat itulah yang kini melilit  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Keluhan pun muncul,  bahkan dari internal RSUD Bima.

Mencuatnya hal itu setelah terendus kabar dari seorang dokter setempat yang mengeluhkan tidak adanya stok sarung tangan pada saat hendak mengoperasi pasien. Akibatnya, jadwal operasi pun sempat terlambat karena menunggu pengadaan sarung tangan.

Menurut sumber tersebut, kebutuhan utama seperti itu sejatinya tidak boleh kosong, karena akan berdampak fatal bagi pasien, apabila operasi tidak jadi. Tidak hanya itu, selain kaos tangan, ternyata lembaran status pasien juga kosong.

Bagaimana tanggapan RSUD Bima soal itu? Staf Bagian Humas, Firman, SE, M.PH, tidak membantah keluhan tersebut. Diakuinya, Senin lalu stok sarung tangan memang sempat kosong. Alasannya, karena RSUD Bima bekerja dibawah koordinasi  Pemerintahan Kabupaten Bima sehingga sangat bergantung pada kucuran anggaran.

     Pada awal tahun 2013, katanya, anggaran pengadaan kebutuhan sarung tangan belum ada, tetapi persoalan itu sudah disiasati dengan memakai anggaran lain yang tersedia. Pihaknya telah mengadakan sarung tangan sebanyak 8 boks berisi 400 pasang, disesuaikan dengan 145 tempat tidur pasien.

     Kebutuhan sarung tangan, diakuinya, tidak hanya digunakan untuk keperluan operasi, tetapi tergantung bagian lain yang membutuhkannya. Namun, prioritas pengadaannya bagi keperluan operasi. Masalahnya, sarung tangan tidak boleh kosong karena operasi wajib dilakukan.

      “Sarung operasi hari ini sudah teratasi, pengadaannya 8 boks untuk keperluan hingga empat hari,” jelas Firman ditemui wartawan di RSUD Bima, Selasa.

       Mengenai kekosongan lembaran status pasien, juga dibenarkan Firman, meski telah teratasi. Kendala itu karena perubahan format lembaran sehingga harus dicetak ulang semuanya. Namun, berkenaan dengan status pasien memang harus ada karena itu bukti otentik.

      Katanya, pihaknya telah mengatasi kendala tersebut saat ini. Kalau pun memang tidak ada lembaran status pasien masih bisa menggunakan format lembaran lama. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

Berita

Cerpen: Mutiara Zalfaa Ananda Khairudin*)   MULAI besok aku akan masuk ke sekolah baru sebagai murid pindahan yang akan bertemu teman baru dan lingkungan...