Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Mahasiswa Fly

Gerbong yang menandai rangkaian pengungkapan kasus Narkoba di wilayah hukum Polres Bima Kota terus bergerak. Bahkan, semakin  cepat dilihat dari durasi kemunculan dan para pelakunya.

Empat mahasiswa dan dua pemuda dibekuk oleh Satuan Buru Sergap  Reserse Kriminal Polsek Rasanae Barat Polres Bima Kota, Rabu (9/1) malam. Sebelumnya, satu pelajar SMKN 1 Kabupaten Bima terjebak menjadi kurir dan ditangkap bersama seorang warga Sape. Oknum pegawai pemerintah pun dibekuk dalam kasus seperti itu.
Tiga contoh kasus ini lebih dari cukup untuk membuka lebih lebar pintu kekuatiran kita terhadap peredaran Narkoba. Ketika pelajar dan mahasiswa menjadi sasaran pengguna, maka dapat dipastikan itu karena tawaran harga paket yang didistribusikan terjangkau oleh ‘kedalaman kantung celana’ mereka. Dari kejadian itu pula merupakan sinyal bahwa penyelamatan generasi masa depan itu adalah keniscayaan. Mendesak dan tidak boleh ditunda lagi. Sejauhmana daya antisipasi pihak yang berkaitan soal ini? Inilah pertanyaan yang layak diajukan.
Keprihatinan pantas kita usung, sebagai ekspresi kekuatiran. Saat mereka terjebak pergaulan negatif, maka sulit diharapkan peran vital mereka dalam pengembangan potensi internal, apalagi dalam bentangan yang lebih luas mengiringi dinamika sosial-kemasyarakatan. Perubahan sosial macam apa yang dinantikan publik pelajar dan mahasiswa yang hati dan pikirannya mengawang di langit biru, tinggi khayalan, dan tidak berpijak pada realitas di bumi.
Justru mereka yang berpikiran melayang-layang (fly) entah kemana adalah kelompok yang memerlukan terapi psikologis-religius untuk mengembalikan spirit suci yang terpendam. Upaya itu tidaklah mudah dan melelahkan. Oleh karena itu, selalu sulit untuk mengobati ketimbang mencegah lebih dini.
Nah, bagi pelajar dan mahasiswa yang masih ‘perawan’ soal Narkoba, Miras, dan perilaku asusila, maka kesempatan berharga saat ini mesti dimanfaatkan untuk mendulang harapan-harapan pada masa mendatang. Apa yang dilakukan hari ini atau benih yang ditaburkan saat ini akan menentukan hasil dan performa pada masa depan. Sesungguhnya, kita berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan generasi dan mengatasi peredaran bebas Narkoba. (*)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

UNTUK mengisi waktu luang, dr Akbar kembali mengeluarkan handphone untuk menulis perjalanannya di Palu. Tempat favoritnya yaitu Masjid An Nur Sigi – Palu. Berikut...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima, Adhar (20), tewas ditusuk oleh orang yang belum diketahui identitasnya.   Korban ditusuk pada...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.com.-Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima, Sabtu (9/11) hari ini mewisuda 192 mahasiswa angkatan XII. Mahasiswa yang mengikuti wisata  adalah...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.com.-Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima mengikuti Wisata Jurnalistik di Museum Asi Mbojo Bima, Rabu (6/11).  Selain mengenal...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.com.-Aksi demonstrasi yang dilakukan belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus (GMPK) STKIP Bima, Rabu (6/11) siang, berujung ricuh.  Sekelompok...