Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Nasib Petani

 Para petani pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Bima mengeluhkan harga pupuk yang melejit di atas harga normal. Bayangkan menembus hingga angka hingga Rp150 ribu/sak. Bisa dipahami jika kemudian muncul suara sumbang yang memrotesnya. Harga melangit itu justru didapatkan setelah menunggu dan bersusah-payah mencarinya. Nasib petani memang tidak diuntungkan dalam konteks seperti  itu. Sampai kapan? Tidak ada yang bisa memastikannya.

Ada kecurigaan lainnya yang diendus oleh petani dari Desa Renda Kecamatan Belo. Ada oknum wakil rakyat yang menangguk keuntungan dari penjualan barang bersubsidi itu. Indikasi itu mesti ditelusuri lebih jauh karena ‘mengajarkan kebebasan’ yang tidak patut dipertontonkan. Dari sisi ekonomi, permintaan banyak dan barang sedikit akan memicu lonjakan harga. Tetapi, dalam konteks barang bersubsidi, itu harus direm dan domain pemerintah melalui organ-organnya yang mengawasinya. Tidak boleh ada yang bermain bebas.
      Aspirasi dari Renda itu mewakili suara rintihan petani pada berbagai tempat. Pupuk sulit didapatkan, ketika pasokan ada bandrol harga mahal menunggu. Petani dalam posisi terjepit, dibeli uang pas-pasan, dibiarkan tanaman  padi bakal terhambat pertumbuhannya. Petani  mesti diselamatkan dari perdagangan bebas yang melenceng dari tujuan subsidi oleh pemerintah. 
      Soal harga pupuk yang ‘terbang bebas’ ini selayaknya diseriusi oleh pihak terkait. Tim Pengawas mesti bergerak cepat untuk memantau kondisi. Aspirasi dari Renda itu kita harapkan membangunkan rasa tanggungjawab yang lebih besar dari pihak terkait untuk mengawal alur distribusi pupuk beserta bandrol harga wajar atau dalam batas toleransi. Demi petani kita…(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

Oleh: Nathan. R.A AKSI demo menuntut kenaikan harga jagung yang dilakukan oleh Laskar Tani Donggo – Soromandi di depan kantor Bupati Bima berakhir ricuh...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rendahnya curah hujan pada musim tanam 2019 dikeluhkan banyak petani. Sebagian petani masih ada yang menanam jagung. Namun,  ada juga yang sudah...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Ini kabar gembira buat anda para petani jagung. PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pesisir Akbar memberikan kredit khusus kepada para petani jagung....

Ekonomi

Bima, Bimakini.– Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri   mengatakan, Kabupaten Bima merupakan satu dari sembilan daerah sentraproduksi garam nasional, potensi lahan yang belum dikelola...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Produksi hasil pertanian di Kecamatan Parado selalu bertambah setiap tahun. Hal ini didukung debit air di wilayah itu. Petani bercocok tanam maksimal...