Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Berdamailah

Bentrokan kelompok pemuda Kelurahan Penaraga dan Penatoi Kota Bima pecah pada Minggu (3/2) dinihari lalu. Mereka warga  bertetangga. Saling serang menggunakan batu dan senjata tajam, bahkan panah. Empat orang pemuda dikabarkan terluka. Dua lainnya juga terluka. Pemicunya adalah imbas  kasus penganiayan  yang menimpa Firman Sanusi (22), warga RT 12 RW 02 Kelurahan Penaraga, Rabu pekan lalu. Belum tuntasnya penyelesaian kasus memicu reaksi berlebihan. Emosi pun tidak terkontrol. Atas nama ‘solidaritas’  yang tidak terkendali, ketegangan tengah malam itu muncul. Kita patut prihatin.

Reaksi kaum muda kerapkali  memicu eskalasi luas. Potensi ‘pergerakan massif’ mereka sangat besar dan bisa menyebabkan suasana rawan. Peta  konflik pada wilayah yang berdekatan adalah sisi krusial yang memerlukan penanganan cepat dan serius. Kita mengharapkan konflik ini segera diakhiri, karena sangat rawan memicu instabilitas. Apalagi, Kota Bima dalam hajatan peristiwa politik Pemilukada yang memerlukan suasana tenang. Detail-detail kecil konflik yang tidak segera diurai bisa berubah dalam warna buram.
Mesti diingatkan, skala konflik ini tidak boleh diperluas. Tidak ada yang diuntungkan dari konflik. Kaum muda diharapkan menjadi ‘penawar’ suasana kondusif dan kelompok vital dalam perspektif pembangunan. Pemuda Penaraga dan Penatoi yang berada di jantung Kota Bima, sejatinya memahami posisi strategis wilayah mereka dalam pusaran aktivitas dan dinamika daerah ini.
Kita mengharapkan ada kearifan semua pihak untuk menempatkan kasus ini dalam kerangka hukum. Menyerahkan semua proses kepada aparat dan tidak membiaskannya pada ‘solidaritas’ sempit sesuai takaran persepsi masing-masing. Urgensi perlunya islah dipercepat adalah untuk membatasi ruang konflik agar tidak melebar, merembet pada hal-hal yang tidak berhubungan dengan inti utama  awal persoalan.
Sekali lagi, konflik ini harus diakhiri. Mari bersatu lagi dalam suasana kedamaian seperti sebelumnya. Saudaraku, berdamailah dan mari merajut lagi kebersamaan yang sebelumnya utuh.  (*)      

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait