Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Politik Uang Rusak Pondasi Peradaban Masyarakat

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.com.- Jelang Pemilihan Kepala Daerah selalu santer isu politik uang atau money politics  oleh figur pasangan calon. Tidak terkecuali menjelang pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Bima. Meskipun pemilihan masih sekitar dua bulan lagi, namun politik uang mulai dibicarakan dan kemungkinan menjadi salah satu jurus kandidat memenangkan pemilihan secara tidak fair. Kenyataan ini menurut Direktur Eksekutif PIDU NTB, Asrul Raman, MPd, harus diwaspadai sejak dini.

Asrul mengatakan salah satu tawaran untuk menekan terjadinya politik uang adalah, menawarkan kontrak politik. Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menolak politik uang, karena konsekuansinya cukup besar, jika dilayani. Efek jangka panjang itulah yang harus disadari oleh masyarakat, karena akan melahirkan pemerintahan korup.

“Kalau money politics dilakukan akan meruntuhkan pondasi peradaban masyarakat, karena politik uang adalah penyakit kandidat yang ambisius meraih kekuasaan,” katanya pada Bimakini.com via Hanphone (HP), Senin (25/2/2013).

Agar masa depan daerah lebih baik dan masyarakat dapat menagih janji politik pasangan calon, maka harus ada gerakan kontrak politik. Masyarakat atau kelompok masyarakat seperti lingkungan, kelurahan dapat mengajukan kontrak politik kesemua pasangan calon. Ini untuk memudahkan masyarakat menagih janji jika mereka terpilih. “Dengan demikian masyarakat sipil dapat ikut mengawal pemerintahan ke depannya,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kontrak politik, kata Asrul, hanya berani dilakukan oleh figur mau jujur. Jangan sampai ketika ditagih janjinya tanpa kontrak politik, justru melakukan tindakan menghalangi masyarakat menyampaikan aspirasi. “Kalau pasangan calon berani melakukan kontrak politik, maka masyarakat saya rasa tidak akan ragu menitipkan amanahnya dalam membangun Kota Bima,” katanya.

Diingatkannya pula, agar semua menjauhi politik uang, agar penguasa tidak tampil zholim serta lalui terhadap amanah rakyat. “Jauhi uangnya dan sodorkan kontrak politik, serta coblos orangnya,” pesannya. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Ruangan keterampilan SMPN 1 Kecamatan Monta sudah   lama ambruk. Namun,  hingga Kamis (06/10/2016) belum  ada perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Bima. Puing atap...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, Indah Damayanti Putri dan Dahlan M Noer, memadati arena  rapat terbuka di lapangan...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Kondisi kekinian roda pemerintahan Kabupaten Bima dinilai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bima, Ady Mahyudi-A Zubair, merosot. Hakikat  pemerintah menjadi pelayan bagi...

Opini

Oleh: Ahmad Ada yang menarik dari Pilkada Kabupaten Bima. Keterlibatan kelompok yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (Gema-Pis) dan Rumah Cita. Seperti diberitakan...