Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

KPU Minta Laporkan Anggota PPK dan PPS Bermasalah

Bima, Bimakini.com.-  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima berharap  Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) segera melaporkan  anggotanya yang bermasalah. Terutama yang tidak serius melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai penyelenggara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Komisioner Divisi Hukum KPU Kabupaten Bima, Kusnadi, SH, MH, mengatakan dalam bulan April ini anggota PPK dan PPS segera dikukuhkan sebagai pelaksana Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Surat yang diterbitkan KPU akhir Maret lalu harus secepatnya ditindaklanjuti oleh Ketua PPK dan PPS.
    Katanya, kalau kinerjanya baik  dipertahankan, sedangkan yang kinerjanya jelek sebaiknya jangan dilanjutkan. Karena sebagai penyelenggara harus menjaga kekompakan dan bekerja keras. Apalagi, dalam bulan April ini PPS dan PPK harus mulai melakukan proses pendataan pemilih untuk legislatif.
    “Proses pendataan itu harus dilakukan lebih teliti dan akurat karena Panwas dan puluhan hingga ratusan calon legislatif akan memelototi kinerja pendataan itu,” ujarnya  di kantor KPU Kabupaten Bima, Selasa (2/4).
    Di KPU Kabupaten Bima, katanya, banyak para bakal calon legislatif, terutama untuk Kabupaten Bima yang berkaitan persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin menjadi calon. Bahkan, beberapa pejabat dari Bagian Pemdes Setda secara khusus menanyakan syarat bagi kepala desa (Kades), perangkat desa, PNS dan tenaga Honor Daerah (Honda), TNI, Polri yang ingin menjadi calon legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD.
    Bagi mereka yang ingin menjadi Caleg, kata dia, harus mengundurkan diri dan harus mendapatkan surat pengunduran diri secara definitif sebagai syarat untuk ditetapkan sebagai caleg. Demikian juga anggota DPRD aktif saat ini harus diberhentikan sebelum ditetapkan menjadi Caleg, termasuk anggota Dewan yang dicalonkan oleh partai politik yang berbeda.
      Ditambahkannya, mereka harus melampirkan surat dari pimpinan Parpol asal sesuai pasal 19 huruf i poin 2 Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012.
    “Artinya, selain surat pernyataan mundur dari partainya yang bersangkutan juga harus melampirkan surat persetujuan dari pimpinan Parpol asal,” katanya.
    Dia berharap dengan memahami secara baik Peraturan KPU Nomor 7 itu, maka persyaratan menjadi  Caleg akan dipenuhi. Karena jika tidak mampu dipenuhi maka akan menghambar proses penetapannya sebagai  Caleg. (BE.13)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemilu Serentak 2024

Mataram, Bimakini.- Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Kota Bima, Jum’at (15/12/2023) mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara, di Hotel Lombok Raya. Kegiatan...

Pemilu Serentak 2024

Bima, Bimakini.- Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Kabupaten Bima diingatkan untuk menjaga integritas, loyalitas dan koordinasi antar lembaga.  Untuk itu, KPU Kabupaten Bima menggelar...

Politik

Bima, Bimakini.- Sebanyak 573 Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kabupaten Bima dikukuhkan, Selasa 24 Januari 2023, di GOR Panda. Nantinya PPS juga akan...

Politik

Bima,  Bimakini.- Pasca Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Bima  mengumumkan hasil seleksi Calon Anggota Panitia Pemungutan suara (PPS) se-kabupaten Bima  Nomor 174/PP.04.1-Pu/5206/4/2023 tentang Penetapan...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Sebanyak 123 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kota Bima, Selasa 24 Januari 2024, di aula Hotel Mutmainah. PPS diharapkan menjalankan...