Kota Bima, Bimakini.com.- Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) dimenangkan oleh pasangan Nomer Urut 8, AWAL. Namun, kemenangan itu rupanya tidak diterima oleh massa pendukung pasangan lainnya. Kericuhan pun terjadi saat penetapan pemenang Pemilukada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Massa menduga terjadi kecurangan dengan penggelembungan suara, mobilisasi Pegawai Negeri Sipil, dan penggunaan uang untuk merayu pemilih (politik uang).
Guna mengatasi keadaan, aparat Kepolisian pun melepaskan tembakan gas airmata untuk meredam amuk massa. Pengamanan berlapis dilakukan, hingga menurunkan pasukan PHH Brimob. Kesigapan petugas, sehingga situasi dapat dikendalikan.
Gambaran itu hanya simulasi yang dilakukan oleh Polres Bima Kota bekerja sama dengan KPU Kota Bima untuk membuat peragaan tahapan pelaksanaan Pemilukada hingga penetapan. Simulasi itu dibuat sedemikian rupa dan kemungkinan yang terjadi, sehingga dapat diantisipasi.
“Ini untuk memberi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Kota Bima,” kata Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SIK, di lokasi simulasi, lapangan Merdeka Kota Bima, Rabu (17/4).
Dikatakannya, pengamanan dilakukan pada setiap tahapan Pemilukada, terutama kampanye yang semakin dekat. Masa tenang dan pengamanan saat pemungutan suara, penghitungan hingga penetapan oleh KPU terhadap calon yang menang.
Diharapkannya partisipasi semua elemen masyarakat untuk menjaga keamanan, termasuk calon dan tim sukses. Kebersamaan menjadi nilai yang harus dibangun. “Siapapun pemimpin yang terpilih, Allah sudah memiliki rencana,” katanya.
Saat simulasi dilakukan, terjadi beberapa kali gangguan. Saat kampanye pasangan calon Nomor 8 juga terjadi kericuhan. Oknum provokator melempari calon yang sedang berkampanye. Aparat Kepolisian pun sigap dan menggelandang biang keroknya.
Pada masa tenang, pihak Kepolisian terus melakukan patroli pengamanan. Termasuk mencegah terjadinya kasus politik uang. Ketika pemungutan suara gangguan juga muncul, ada pemuda yang mabuk dan hendak mengacaukan keadaan. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.