Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Gunung Ule Longsor Sepanjang 500 Meter

Kota Bima,Bimakini.com,-Aktivitas penambangan tanah dilakukan secara ilegal pegunungan kawasan jalan pantai Ule Kelurahan Melayu Kota Bima kini menyisakan kerusakan alam. Akibatnya,  kaki bukit sepanjang 500 meter longsor.

Tidak saja menyisakan longsoran tanah, bahkan satu punggung gunung sampai turun 20 meter dari posisi awal. Parahnya,  longsoran terjadi sampai menyebabkan  bebatuan cadas yang menopang tanah di sekitarnya sampai patah. Pemerintah Kota (Pemkot ) Bima yang telah dilaporkan  masih “membisu”.

Longsornya punggung gunung tersebut tidak saja sudah merusak tatanan alam, pemandian Bima Tirta  di dekatnya pun menjadi korban. Tanah dari atas menyebabkan bangunan dan sejumlah aset milik H Komang tersebut ikut rubuh. Pengusaha itu pun mengelaim merugi Rp500 juta.

   Komang  mengaku sudah seringkali menegur para pekerja sebelum   longsor,  namun tidak pernah digubris. Peralatan berat eskavator terus-menerus menggali  hingga kemiringan 90 derajat ke sisi gunung. Padahal, menurutnya, harus dibuat seperti anak tangga untuk menahan longsoran.

“Saya sudah sering tegur, tapi tidak pernah mau didengar, kini saya jadi korban yang memiliki ijin membangun,” ujarnya  saat dikonfirmasi di tempat usahanya, Jumat (29/8).

Diakui Komang, kejadian longsor sekitar bulan Mei tahun 2014, saat itu karena kondisi tanah yang ditambang memiliki kemiringan sampai 90 persen akhirnya setelah beberapa hari tergerus   hujan kemudian longsor. “Kalau menurut saya bukan longsor, tetapi punggung gunung itu jatuh,” terangnya.

Ditambahkannya,  sudah menyampaikan pada Dinas Tata Kota  terkait aktivitas galian tanah tersebut, namun tidak pernah digubris. Dia  tidak menyoalnya,  hal yang menjadi masalah saat ini adalah longsoran tanah sudah merusak bangunan dan tembok pembatas miliknya.

Ditanyakan pemilik lahan memberikan izin penggalian tanah disamping usaha pemandian dan rumah makan miliknya,  Komang menyebut  milik warga lingkungan Tolotongga dan pascalongsor sudah tidak pernah lagi terlihat di lokasi lahannya saat ini.

Dia berharap  kini ada perhatian pemerintah,  kalau dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan areal punggung bukit  sepanjang pantai nanti akan ikut longsor. (K10)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait