Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Politik Moral di Pilkada Kabupaten Bima

Aksi Gema Pis dan Rumah Cita

Oleh: Ahmad

Ada yang menarik dari Pilkada Kabupaten Bima. Keterlibatan kelompok yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (Gema-Pis) dan Rumah Cita. Seperti diberitakan di sejumlah media lokal, mereka cukup intensi melakukan aksi pendidikan politik bagi masyarakat Kabupaten Bima. Termasuk menyasar pemilih Pemula di sejumlah sekolah.

 

Pilkada sendiri merupakan salah satu rute menuju demokrasi yang makmur bagi rakyat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Bima khususnya. Politik damai dengan aksi perdamaian  yang diajukan oleh Rumah Cita dan Gema Pis merupakan sosialisasi ternilai bagi rakyat Bima.

Apa yang dilakukan kelompok ini patut untuk diapresiasi. Apalagi KPU Kabupaten Bima ikut mendukung apa yang dilakukan. Kerja mereka secara langsung membantu penyelenggara Pemilu untuk meningkatkan partisipasi pemilih, peningkatan kualitas Pilkada dan muarasanya Demokrasi yang lebih baik.

Tema-tema yang dikampanyekan juga cukup menarik bagi saya. Seperti halnya, mengajak pemilih untuk lebih cerdas memilih. Jalannya, mengenal pasangan calon lebih jauh lagi. Seperti mengenal latar belakangnya, visi, misi serta programnya.

Visi-misi serta program juga bisa diselami lagi, apakah menyusunnya berbasih data atau kondisi riil masyarakat. Menyusun visi-misi juga harus mengacu pada program daerah, baik jangka panjang atau menengah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) penting menjadi rujukan dalam menyusun visi dan misi.

Pilkada bukanlah lomba menyusun visi-misi dengan rangkaian kata apik, agar terlihat menarik. Namun berdasarkan kondisi riil dengan berbasih data dan angka.

Mengajak masyarakat untuk cerdas memilih dengan memberi contoh atau jalannya menjadi penting. Menggeser paradigma pemilih tradisional dan emosional menjadi pemilih rasional dan cerdas. Hal seperti ini harus menjadi contoh bagi masyarakat Bima untuk dijadikan patokan kedepannya.

Masyarakat yang cerdas untuk menetapkan pemilihannya, tidak bisa lagi dipaksanakan memilih karena adanya iming-iming materi. Atau sekedar ajakan mendukung pasangan calon tertentu, namun tanpa alasan jelas.

Aksi-aksi yang dilakukan oleh Rumah Cita dan Gema-Pis terbilang cukup kreatif, seperti membagikan bunga sebagai pesan atau simbol Pilkada Damai. Apalagi memang Kabupaten Bima “dinominasikan” sebagai daerah paling rawan. Meskipun sejauh ini tidak dirasakan, bagaimana gesekan politik di Kabupaten Bima. Namun, mesti diwaspadai adanya penumpang gelap yang menginginkan Kabupaten Bima tidak aman.

Namun, konflik yang terjadi saat ini adalah konflik sosial. Konflik ini tentunya dikuatirkan akan memengaruhi penyelenggaraan Pilkada Damai. Jangan sampai juga konflik sosial ini, bergeser menjadi isu politik yang dapat mengacaukan situasi Pilkada.

Sya secara pribadi berharap, agar aksi yang dilakukan kelompok Gema-Pis dan Rumah Cita mendapat apresiasi dari kita semua. Ajakan moral politik yang disuarakan adalah kondisi ideal yang seharusnya tercipta dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

Isu money politic selalu menyeruak dalam setiap “kontes” pemilihan, baik pada level desa, bupati/ walikota/ gubernur/ legislatif/ hingga pemilihan presiden. Melacurkan moral politik dengan melakukan politik uang memang menjadi sesuatu tidak terpuji. Namun kadang politisi menyadarinya, menghalalkan segala cara, seolah politik uang menjadi jalan terakhir dalam perebutan kekuasaan.

Saatnya pemilih harus cerdas menentukan pilihan. Melawan money politic dan memilih jalan damai, bukan Pilkada curang, culas atau rusuh. Mari kita buktikan, kita adalah pemilih cerdas! Wallau ‘Alam.

Penulis adalah Pemerhati Sosial Politik

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Mataram, Bimakini.- Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menilai kemunculan paket H Mahmud Abdullah dan Abdul Rofiq atau pasangan MOFIQ di Pilkada Kabupaten Sumbawa...

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

DI DINDING Facebook, saya tulis begini: Rakyat boleh saja bodoh, tetapi seorang pemimpin itu harusnya beda. Dia mestinya seorang yang lebih bijak, lebih adil,...

Opini

Oleh: La Ode Hanzal Hajatan pemilihan kepala daerah sarat dengan praktek politik uang, di masyarakat sudah menjadi hal yang lumrah praktek-praktek money politik. Bahkan...