Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

CJH Dompu tidak Terbelit Paspor Ilegal

o_1aqjt7o131i9c1arm16cs10i52mmaDompu, Bimakini.- Saat ini isu Jamaah Haji Indonesia menggunakan paspor ilegal merebak dan menjadi berita hangat di media massa. Lalu bagaimana dengan CJH Dompu? Apakah ada di antaranya yang terbelit?

“Tidak ada CJH asal Dompu masuk daftar paspor palsu,” ujar Burhanudin, SAg, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Dompu, Rabu (24/08).

Menurutnya, semua CJH asal Dompu telah memiliki paspor asli dan tidak ada masalah. Hal itu terjadi  karena CJH yang akan berangkat menunaikan ibadah haji ke Makkah tahun ini telah mendaftarkan diri melalui Kemenag dan bank yang ditunjuk oleh Kemnag. “Semua paspor mereka sah dan tidak akan dipermasalahkan,” katanya.

Dia berharap agar setiap masyarakat yang ingin menunaikan rukun ibadah yang kelima itu menempuh jalur resmi.

Katanya,   mereka yang memiliki paspor palsu itu  diduga orang Indonesia yang tidak sabar menunggu, lalu menggunakan paspor Filipina. “Insya Allah CJH asal Dompu tidak ada yang terlibat,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Seperti dilansir Kiblat-net,  Biro Imigrasi Filipina Jumat (19/08) pagi menahan 177 warga negara Indonesia (WNI) saat hendak terbang ke Madinah  untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka ditahan karena menggunakan paspor yang diperoleh secara ilegal.

Pejabat Biro Imigrasi Filipina, Jaime Morente, menyatakan  divisi intelijen awalnya hanya mencari dua orang warga Filipina yang mendampingi para WNI tersebut. The Philippine Star melaporkan bahwa sedianya para WNI itu awalnya dijadwalkan akan diterbangkan pada Kamis (18/08) lalu.

Belakangan diketahui bahwa ada lima orang warga negara Filipina yang terlibat sebagai pemandu 177 WNI itu. Kasus tersebut terungkap saat pihak berwenang Filipina tengah berupaya melakukan pengamanan ketat, menyusul adanya laporan intelijen terkait rencana serangan bom.

Sebanyak 177 WNI dan para pemandunya ditangkap saat hendak menaiki pesawat Philippine Airlines dengan nomor penerbangan PR 8969. Pesawat tersebut dijadwalkan terbang menuju Madinah pada pukul 00.30 dini hari waktu setempat. Pihak imigrasi kemudian menaham mereka setelah paspor yang digunakan ternyata palsu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Identitas para WNI terungkap setelah tak bisa berbicara dalam dialek lokal, sperti Tagalog, Maranao, Cebuano, atau pun Manguindanao. Mereka hanya bisa berdialog dalam bahasa Inggris.

Morente mengatakan bahwa semua paspor yang dipegang oleh para WNI itu sebenarnya asli. Tetapi, bukti identitas itu diperoleh melalui cara-cara penipuan, yang dilakukan oleh para pemandunya. (BK24)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait