Bima, Bimakini.com.- Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bima, Jumat (26/08/2016) pagi, mengunjungi Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora. Mereka merespons langsung keluhan masyarakat setempat yang berjalan kaki selama tiga hari untuk menyampaikan aspirasi.
Sebelumnya, masyarakat menuntut pencabutan izin PT Sanggar Agro lantaran pihak perusahaan perkebunan tersebut diduga menyerobot lahan masyarakat. Bahkan, sampai areal air pun dikuasai.
Saat itu ada H Muhammad, Ir Suryadin, Ramli, SSos, dan beberapa lainnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Nukrah, SSos, yang diwawancara di kantor setempat, mengatakan respons Dewan terhadap tuntutan masyarakat Oi Katupa kini sudah ada perwakilan yang menuju Oi Katupa.
Katanya, tim dari DPRD di sana sudah berangkat sejak tadi pagi, itu merupakan hasil kesepakatan Dewan dan perwakilan masyarakat Oi Katupa sebelumnya yang memang mengharapkan dewan melihat kondisi riil di desanya. “Sesuai kesepakatan bersama itu pula, perwakilan Dewan akan bersama perwakilan masyarakat yang berdemo,” katanya.
Di sana legislator akan ditemani masyarakat untuk melihat langsung keberadaan desa. Kata duta Partai Demokrat itu, tim perwakilan dari DPRD akan melihat langsung seperti apa kondisi sebenarnya. “Apa sesuai penyampaian masyarakat yang datang ke Dewan,” katanya.
Dikatakannya, apa benar terjadi intimidasi, pengambilalihan air rakyat, lahan pertanian masyarakat, akan dicek saat kunjungan itu. Nanti akan menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan putusan pada masalah yang diadukan rakyat Oi Katupa.
“Dengan tujuan itu, Dewan tentunya tidak ingin putusannya nanti menjadi dipermasalahkan kemudian hari. Oleh karena itu perlu segera dilihat langsung kondisi riilnya,” ujarnya.
Katanya, karena ini juga sudah menjadi komitmen Dewan untuk tetap menegakkan produk Perda pemekaran Desa Oi Katupa, termasuk melihat batas desa dan aktivitas PT Sanggar Agro saat ini.
Informasi yang dihimpun Bimakini.com, ada kekecewaan masyarakat yang hadir di Dewan. Perwakilan Dewan yang menuju Oi Katupa tidak ada koordinasi dulu sesuai kesepakatan awal. Legislator berangkat tanpa ada pemberitahuan.
Menurut mereka, seharusnya diajak bersama agar dapat ditunjukan. Oleh karena itu pula, puluhan warga Oi Katupa masih bertahan menunggu putusan DPRD. Kini masyarakat tidur di lapangan voli eks kantor Pemkab Bima sambil menunggu kunjungan legislator ke desanya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.