Kota Bima, Bimakini.com.- Satu pekan beakangan ini, warga Kota Bima berduyun-duyun mendatangi bukit di Jatiwangi. Hal ini terjadi setelah Pemerintah Kota Bima mengaspal jalan yang menuju ke lokasi itu. Masyarakat memadati bukit ini karena dapat menyaksikan pemandangan yang cukup menarik. Jika berfdiri di ujung aspal tempat ini, Kota Bima dari timur ke barat terlihat dengan jelas.
”Pelabuhan Bima, Pulau kambing dan teluk terlihat dengan jelas. Demikian pula dengan wilayah Kota Bima ke arah timur. Kami sepekan ini biasa menghabiskan waktu di sini,” kata Salahudin, salah seorang aparat di Pemerintahan kelurahan Jatiwangi, kepada Bimakini.com.
Jika sebelumnya warga sudah terbiasa memadati buki Danataraha, kini sudah ada alternatif baru. ”Masyarakat yang berkunjung ke sini bisa sampai malam hari,” tambah Salahudin.
Menurut dia, hari Minggu pagi dan Sabtu malam, pengunjung jauh lebih banyak lagi. Jalanan menjadi padat dengan orang yang lalu lalang. Uniknya lagi, kata dia, sepanjang jalan ini juga sudah dipenuhi oleh orang yang berjualan yang muncul sepekan belakangan ini. ”Bapak lihat sendiri kan? Sepanjang jalan dari bawah hingga di puncak bukit ini sudah dipenuhi para penjual. dan ini sampai malam pukul 24.00 Wita,” ujarnya.
Akses jalan menuju di bukit itu, sudah diaspal sejak dua pekan lalu. Kendati belum sampai ke lokasi Rade Wura, sebuah lokasi wisata rakyat yang biasa mereka kunjungi, tetapi sudah sangat memudahkan akses masyarakat yang menggarap lahan di atas bukit Jatiwangi. ”Yang diaspal kurang lebih satu kilometer di tanjakan ini. Kita berharap tahun depan bisa dilanjutkan lagi sampai ke atas bukit itu,” kata seorang warga sambil menunjuk lokasi lahannya.
Lahan di perbukitan Jatiwangi selama ini cukup produktif. Cuma karena air tergantung pada hujan yang turun atau tadah hujan, maka warga hanya bisa menanam pada saat musim hujan. ”Warga di sini biasa menanam jagung, kacang, kedelai, maupun singkong,” ujar warga lainnya.
Mereka sangat berharap pengaspalan jalan tersebut bisa dilanjutkan hingga dua atau tiga kilo meter lagi supaya warga bisa mengangkut hasil panennya dengan biaya murah. Informasi yang diserap Bimakini.com, lokasi ini sangat strategis bahkan bisa dikembangkan untuk pembangunan pariwisata alam. Tinggal dukungan pemerintah seperti tersedianya listrik, pasti akan merangsang investasi. ”Bagus untuk wisata alam, flying fox sangat cocok dibangun di sini,” kata Muzakir, S.Ag, Pemred Garda Asakota yang juga sedang mengunjungi tempat tersebut bersama keluarganya. (BK01)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.