Bima, Bimakini.- Untuk membangun umat Islam, paling tidak ada lima kekuatan yang harus dibangun untuk bisa mengatasi persoalan umat. Hal itu dikatakan Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Bima, H Abdurahim Haris, MA, saat menjadi khatib shalat Idul Adha tingkat Kabupaten Bima di lapangan Putih Sangia Kecamatan Sape, Senin pagi.
Kekuatan apa sajakah itu? Pertama, adalah kekuatan aqidah, yaitu melepaskan diri dari sesuatu selain Allah.
Kekuatan kedua yang perlu dibangun adalah kekuatan ilmu. Artinya, umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan, bukan hanya untuk mencari gelar kesarjanaan. Generasi Ibrahim adalah generasi yang cinta ilmu. “Oleh karena itu, menuntut ilmu merupakan satu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap Muslim,” ujarnya dalam khutbah Idul Adha.
Kekuatan ketiga yang harus dibangun adalah kekuatan ekonomi, selalu berusaha untuk mencari rezeki halal, bukan menghalalkan segala cara. Kekuatan lainnya yang perlu dibangun adalah ukhuwah, agar umat Islam tidak menjadi buih. Kekuatan kelima yang dibangun adalah solidaritas sosial. “Qurban mengajarkan pentingnya solidaritas sosial,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Bima Senin lalu (12/09) memusatkan shalat Idul Adha di lapangan Putih Desa Sangia Kecamatan Sape. Ribuan umat Islam hadir. Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri dan jajarannya hadir.
Tema Idul Adha tahun ini adalah meningkatkan kepekaan sosial dalam mewujudkan kebersamaan dan kepedulian membangun Bima yang RAMAH.
Dalam amanatnya, Bupati mengatakan, ibadah qurban memiliki arti penting dan tema Idul Qurban tahun ini dilandasi keinginan untuk menumbuhkan pemahaman kesadaran bahwa sesungguhnya Idul Qurban adalah wujud kepekaan dan penghambaan sebagaimana Nabi Ibrahim Alaihisallam dengan penuh keyakinan dan keikhlasan melaksanakan perintah yang sulit untuk diterima.
“Berqurban adalah semangat berbagi dan kepedulian antarsesama anak bangsa dan masyarakat, baik saat bencana maupun dalam keadaan normal,” katanya.
Dikatakannya, semangat berqurban seperti inilah yang harus terus digali, dikembangkan, dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada gilirannya makin mengukuhkan persatuan dan kesatuan dalam membangun pemerintah dan masyarakat yang RAMAH.
Bupati mengajak seluruh masyarakat terus memiliki keyakinan bahwa tugas pemerintahan, pembangunan dan sosial kemayarakatan membutuhkan kebersamaan dan kepedulian semua pihak. Sebab mustahil agenda pemerintahan dan pembangunan tercapai bila tidak didukung oleh seluruh komponen masyarakat.
Demikian halnya bagi para aparatur penyelenggara negara, harus pandai menjaga amanat melalui tindakan dan perilaku yang mencerminkan kejujuran dan sikap tawaddu. Sikap tersebut merupakan modal penting dalam menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara kepercayaan masyarakat di pundak ASN. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.