Bima, Bimakini.- Hingga Selasa siang, tumpukan sampah di dalam areal terminal Tente Kecamatan Woha masih ada. Sebelumnya, Kadishubkominfo Zunaidin berang karena KUPT dan jajaran membiarkannya.
Seperti dilansir Bimakini sebelumnya, Kadishubkominfo Sidak di terminal Tente dan marah karena kondisi terminal kotor dan dipenuhi tumpukan sampah pada setiap sudut. Kadis pun menggebrak meja.
Dia memerintahkan agar segera mengatasi persoalan sampah tersebut.
Namun, hingga Selasa siang, kondisi sampah masih menumpuk. Tetapi, pihak Terminal Tente punya alasannya.
Baca Juga: Kadishubkominfo Gebrak Meja UPT Terminal Tente
“Itu bukan sampah dari terminal, karena sampah di terminal selama ini masih mampu diatasi petugas kami sendiri. Bahkan persoalan sampah itu, bukan urusan kami. Bukannya kami juga tidak mau tangani, tapi persoalan itu ada UPT tersendiri,” jelas KUPT Dishubkominfo Woha, Suaeb, SSos, dihubungi melalui Ponsel.
Menurutnya, hadirnya UPT Kebersihan untuk mengatasi persampahan di Woha, namun ternyata tidak karena persoalan sampah makin menjadi. Kondisi ini diperparah petugas UPT Kebersihan mogok kerja selama beberapa hari terakhir, sehingga sampah di terminal tidak terangkut.
“Itu sampah pasar dan dibuang masyarakat sekitar terminal, sehingga menumpuk dua hari terakhir karena tidak diangkut mobil UPT Kebersihan,” jelasnya.
Diakuinya, sebenarnya tempat sampah ada di belakang kantor, namun karena diminta oleh petugas sampah memercepat proses pengangkutan sehingga disimpan di depan. “Mereka tidak ada biaya operasional, sehingga tidak bekerja selama beberapa hari ini,” kata Suaeb.
Dia juga mengaku sampai sekarang belum melaksanakan perintah Kepala Dinas mengatasi persoalan sampah itu, sebab mobil sampah belum jalan. Namun, demi kebersihan terminal, sudah menyanggupi pembayaran uang bensin mobil UPT Kebersihan sebanyak duakali lipat.
“Saya akan memberikan uang bensin duakali lipat, supaya bisa intensif mengangkut sampah di terminal,” ungkapnya.
Menurut dia, UPT Kebersihan hadir menangani sampah di Woha, bahkan terminal dan pasar menjadi skala prioritas mereka.
Menurut warga sekitar terminal Tente, Nuraini, tumpukan sampah di areal terminal Tente itu sudah lama ada, bahkan masyarakat yang masuk-keluar di pintu terminal enggan jalan di situ, karena bau busuk. Sampah dibuang oleh pedagang di terminal, karena tidak ada tempat sampah.
“Sampah dibuang pedagang itu sudah lama menumpuk di terminal, petugas terminal hanya melihat pedagang seperti itu, tidak mampu bertindak,” katanya Selasa (11/10). (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.