Bima, Bimakini.- Ruangan keterampilan SMPN 1 Kecamatan Monta sudah lama ambruk. Namun, hingga Kamis (06/10/2016) belum ada perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Bima. Puing atap bangunan itu dibiarkan begitu saja. Hal itu karena pembongkaran satu gedung yang lapuk membutuhkan anggaran.
Kepala SMPN 1 Kecamatan Monta, Afrida, MPd, menjelaskan puing-puing ruang keterampilan yang ambruk beberapa waktu lalu masih dibiarkan begitu saja. Masalahnya pihak sekolah tidak memiliki anggaran untuk merubuhkannya. Kondisi itu patut disayangkan, karena ruangan itu menyimpan hasil kretivitas siswa, namun kini amblas tertimpa reruntuhan atap gedung.
“Hasil karya tangan siswa disimpan dalam ruangan selama ini sudah tertimpa puing bangunan,” katanya Kamis (06/10) di sekolah setempat.
Menurutnya, ruang keterampilan untuk siswa itu jangan dianggap bukan ruang belajar, karena SMPN 1 Monta tahun 2016 menerapkan Kurikukum 2013 untuk kelas VII. “Ruang keterampilan sangat dibutuhkan untuk pelajaran Prakarya,” jelasnya.
Karena sudah ambruk, pihak sekolah belum berani membongkar. Dia berharap ada perhatian Pemkab Bima memberikan bantuan, supaya ruang ketrampilan dapat dimanfaatkan oleh siswa. “Sudah kita laporkan di Dinas terkait, tapi belum ada realisasi,” jelasnya.
Diakuinya, setelah atap gedung ruang keterampilan ambruk, beberapa pejabat Dinas Dikpora sudah mengecek kondisi. Dia meminta segera diberikan bantuan agar tidak menimbulkan korban jiwa. “Sampai hari ini belum ada tindak lanjut dari Dinas terkait,” ujarnya.
SMPN 1 Monta merupakan sekolah Adiwiyata, apalagi tahun ini menerapkan Kurikukum 2013. Oleh karena itu, seharusnya ruang keterampilan sebagai sarana pembelajaran tersedia dan layak.
“Sistem pembelajaran Kurikulum 2013 tidak hanya terfokus dalam satu media pembelajaran, namun banyak metode yang harus dilakukan, salahsatunya penunjang pelajaran Prakarya,” demikian Afrida. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.