PRESTASI para atlet Kota dan Kabupaten Bima di arena regional, nasional, bahkan internasional tidak lagi mengagetkan publik. Dari sebagai cabang olah raga, ada saja yang berprestasi dan mengharumkan nama daerah. Kaum muda Mbojo dikenal jago dalam bidang atletik, mungkin dipengaruhi kondisi geografis yang panas dan pegunungan sehingga daya tahan tubuhnya lebih tinggi. Terakhir, dalam arena PON Jawa Barat, kita menyaksikan hampir setengah medali raihan kontingen Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengangkat prestise itu justru dikoleksi para atlet ‘Provinsi Pulau Sumbawa’. Prestasi hebat bukan?
Hanya saja, ada satu yang juga tidaklah mengagetkan publik saat ini. Tidak ada stadion yang representatif di Bima! Impian sejak dulu hingga kini belum terlaksana. Entah sampai kapan. Terasa ironis, di tengah pencapaian prestasi mentereng para anak daerah, tidak diikuti kelengkapan sarana dan prasasana. Wajahlah kemudian jika Komite Nasional Olah Raga Indonesia (KONI) Kabupaten Bima mendesak eksekutif soal alokasi dana untuk pembangunan stadion sebagai tempat berlatih untuk memfasilitasi banyaknya generasi muda berbakat. Terakhir Andrian, Fifit Marlena, dan atlet Kota Bima lainnya berjaya di PON Jawa Barat. Olah raga sepak bola pun demikian. Membutuhkan sarana memadai untuk menempa atlet.
Memang stadion yang representatif masih merupakan mimpi. Dulu pernah ada rencana pembangunan stadion mini di wilayah Panda, namun gagal. Hanya temboknya doang, itu pun baru setengah. Sekarang ada rencana ‘me-make up’ lapangan pacuan kuda Panda untuk arena kuda, sepak bola, dan atletik sekaligus. Tentu saja dibutuhkan banyak dana. Di Kota Bima, pernah terdengar ada ide pembangunan di wilayah Jatibaru, namun lenyap seiring wafatnya sang pemimpin. Lapangan Manggemaci saat ini tidaklah bisa dikatakan layak. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dan lobi kuat untuk merealisasikannya.
Mana stadion kebanggaan milik Bima? Sesekali tamu luar daerah menanyakan seperti itu. Terasa gagap tangan kita menunjuk Manggemaci dan arena pacuan Panda. Namun, terasa ada semangat membara ketika menceritakan pencapaian prestasi, terutama atletik dan sepak bola. Selama ini kita memang berprestasi dalam gemblengan ‘stadion alamiah’. Mari kita terus menggugat, mana stadion Bima? (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.