Bima, Bimakini.- Sebanyak 45 mahasiwa dari empat Perguruan Tinggi (PT) di Jawa Timur, Selasa (06/12/2016), diterima oleh Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri. Mereka berasal dari kampus STKIP Taman Siswa, IKIP PGRI Madiun, Universitas Veteran Sukoharjo , dan Universitas Jogjakarta. Saat itu didampingi Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr Ibnu Kaldun dan para dosen pendamping. Prosesi penerimaan di aula kantor Pemkab Bima.
Saat sesi tanya-jawab, Bupati menanggapi satu per satu pertanyaan para mahasiswa. Mereka menanyakan karakter orang Bima yang terkenal ulet. Bagaimana upaya pemerinah daerah agar masyarakat peduli lingkungan dan kebersihan dan pemanfaatan potensi alam yang melimpah.
Selain itu, industri rumahan (home industry) dan penjabaran visi Kabupaten Bima RAMAH . Sesi itu dipandu Ibnu Khaldun.
Bupati menyatakan Pemerintah Daerah mengapresiasi kunjungan dan studi mahasiswa, karena dilakukan dalam tugas mulia mendidik. Visi Bima RAMAH ini akan berupaya menarik agar pembangunan pada semua sektor benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dikatakannya, Pemerintah Daerah tidak ‘menutup mata’ terhadap masukan dari para mahasiswa. Melalui program prioritas yang dijabarkan SKPD terkait, mendorong tumbuhnya kesadaran pentingnya memelihara kebersihan dan lingkungan.
“Mungkin di Jawa, beberapa daerah sudah meraih Piala Adipura, tetapi di Kabupaten Bima belum,” katanya dikutip Kabag Humas dan Protokol Setda, M Chandra Kusuma, AP, dalam pernyataan pers.
Tugas pemerintah, katanya, tidak hanya meningkatkan jumlah petugas kebersihan. Tetapi yang lebih penting adalah mengubah cara berpikir bagaimana pentingnya menjaga kebersihan. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan akan terus didorong.
“Untuk mengurangi risiko terjadinya bencana, Pemerintah Daerah secara signifikan terus berupaya mengurangi kebiasaan merusak hutan yang berimbas pada masyarakat,” katanya.
Menanggapi pertanyaan pemberdayaan potensi tenun dan susu kuda liar yang sebagai ikon daerah, Bupati mengatakan, ada beberapa sentra industri di Kabupaten Bima yang ketika wisatawan datang sudah mengetahui pasti lokasinya. Ke depan promosi hasil kerajinan tersebut akan terus ditingkatkan.
Menutup sesi tanya-jawab, Bupati menyampaikan, dalam pembangunan diperlukan komunikasi yang membutuhkan kesabaran. Permasalahan yang ada tidak sertamerta bisa diselesaikan dan waktu singkat, tetapi membutuhkan proses. Itulah catatan penting dalam mengubah citra pemerintah.
“Dengan kemampuan dan kerja keras luar biasa, maka kita tetap berupaya menciptakan kemajuan daerah,” ujarnya.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr Ibnu Kaldun, memaparkan, silaturahmi itu untuk membangun empati dan kesamaan persepsi dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di wilayah Kabupaten Bima.
Selain itu, untuk menyampaikan hasil penelitian singkat para mahasiswa dari ketiga kampus berkaitan dengan kemajuan dunia pendidikan, kehidupan sosial masyarakat dan kondisi wilayah berlangsung selama satu bulan.
Katanya, mahasiswa Perguruan Tinggi (PT) dari Jawa ini mengikuti kegiatan akademis dan pertukaran informasi di kampus STKIP Taman Siswa Bima sesuai rekomendasi Dirjen Pendidikan Tinggi. Kepercayaan dari Kementerian ini merupakan peluang untuk meningkatkan motivasi dan mengikuti pertukaran tingkat internasional. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.